Diberdayakan oleh Blogger.

Facebook Like











Ads google test

Home » , » Natrium benzoat ( bahan pengawet makanan )

Natrium benzoat ( bahan pengawet makanan )

sodium benzoat ( bahan pengawet makanan )




http://resepkimiaindustri.blogspot.com/
Natrium benzoat dengan rumus NaC7H5O2. 

adalah salah satu jenis bahan pengawet organik pada makanan, dimana natrium benzoat merupakan garam atau ester dari asam benzoat (C6H5COOH) yang secara komersial dibuat dengan sintesis kimia. Natrium benzoat dikenal juga dengan nama Sodium Benzoat atau Soda Benzoat. Bahan pengawet ini merupakan garam asam Sodium Benzoic, yaitu lemak tidak jenuh ganda yang telah disetujui penggunaannya oleh FDA dan telah digunakan oleh para produsen makanan dan minuman selama lebih dari 80 tahun untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme.



Natrium benzoat juga Digunakan sebagai pengawet makanan dengan nomor E E211. Merupakan garam natrium dari asam benzoat yang muncul ketika dilarutkan dalam air. Dapat diproduksi dengan mereaksikan natrium hidroksida dengan asam benzoat. Asam benzoat ada secara alami dalam jumlah kecil di kranberi, prune, kayu manis, cengkeh, dan apel.


SIFAT - SIFAT NATRIUM BENZOAT

- Berupa grabul atau serbuk hablur berwarna putih.
- Tidak berbau dan stabil di udara
- Mudah larut di dalam air.
- Sukar larut di dalam etanol dan lebih larut dalam etanol 90%


EFEK NEGATIF / DAMPAK NEGATIF NATRIUM BENZOAT


1. Efek samping lain yang bisa timbul adalah edema (bengkak) akibat dari retensi (tertahannya cairan di dalam tubuh) dan bias juga karena naiknya tekanan darah sebagai akibat bertambahnya volume plasma akibat pengikatan air oleh natrium.
2. Penggunaan pengawet natrium benzoat dalam jangka panjang dapat menimbulkan penyakit Lupus (Systemic Lupus Eritematosus/SLE).
3. Untuk asam benzoat dan natrium benzoat bisa menimbulkan reaksi alergi dan penyakit saraf.
4. Dapat menyebabkan kanker karena natrium benzoat berperan sebagai agen karsinogenik. Misalnya saja pada minuman berisotonik dimana vitamin C (ascorbic acid) yang ditambahkan dalam minuman isotonik akan bereaksi dengan natrium benzoat menghasilkan benzen. Benzen tersebut dikenal sebagai polutan udara dan dapat menyebabkan kanker.
5. Berdasarkan penelitian Badan Pangan Dunia (FAO), konsumsi benzoat yang berlebihan pada tikus akan menyebabkan kematian dengan gejala-gejala hiperaktif, sariawan, kencing terus-menerus serta penurunan berat badan.
6. Sebagai tambahan, dalam riset yang dilakukan oleh Sheffield University di Inggris terhadap bahan pengawet makanan dan minuman yang umum digunakan, menyatakan bahwa natrium benzoat diperkirakan dapat merusak DNA. Hal ini dikemukakan oleh Pete Piper (professor bidang biologi molekuler dan bioteknologi) yang telah meneliti natrium benzoat sejak 1999. Ia pernah menguji natrium benzoat pada sel ragi yang hidup, yang akhirnya menemukan bahwa substansi tersebut (natrium benzoat) dapat merusak DNA mitokondria pada ragi. Di dalam tubuh, mitokondria berfungsi menyerap oksigen untuk menghasilkan energi. Dan bila dirusak, seperti terjadi pada sejumlah kondisi pada saat sakit, maka sel mulai mengalami kegagalan fungsi yang sangat serius. Sehingga di dalam tubuh akan terjadi kerusakan DNA di dalam mitokondria.
Benzoat memiliki toksisitas yang rendah terhadap manusia dan hewan karena manusia dan hewan memiliki mekanisme detoksifikasi. Benzoat diabsorbsi dari usus halus dan diaktivasi melalui ikatan dengan CoA untuk menghasilkan benzoyl coenzyme A. Selanjutnya benzoyl coenzyme A berkonjugasi dengan glisin dalam hati untuk membentuk asam hipurat yang kemudian dikeluarkan melalui urin (White et al. 1964 diacu dalam Chipley 2005).

Dampak natrium benzoat pada minuman isotonik, maupun minuman-minuman ringan lainnya adalah kanker. Hal terebut dikarenakan vitamin C (asorbic acid) yang ditambahkan dalam minuman isotonik akan bereaksi dengan natrium benzoat menghasilkan benzen. Benzen tersebut dikenal sebagai polutan udara dan dapat menyebabkan kanker (Avicenna, 2008).

Para ilmuwan telah menyerukan US Food and Drug Administration untuk menguji ulang potensi bahaya dari natrium benzoat dan asam sitrat dalam minuman ringan, karena tes membuktikan keamanan yang cukup tua. Untuk sementara, mungkin saja ide yang baik untuk setidaknya mengurangi jumlah minuman ringan yang Anda konsumsi, dan terutama untuk membatasi konsumsi minuman ringan untuk anak-anak. Sehingga dapat mengurangi racun dalam tubuh  (Faisal M., 2010).

0 komentar:

Posting Komentar