Diberdayakan oleh Blogger.

Facebook Like











Ads google test

asam benzoat

asam benzoat

http://resepkimiaindustri.blogspot.com/
Asam benzoat/ asam benzene karboksilat/ asam phenil karboksilat (C7H6O2 atau C6H5COOH) merupakan suatu senyawa kimia yang umum digunakan sebagai bahan pengawet yang dianggap GRAS oleh FDA, dan secara kimia dapat dihasilkan melalui oksidasi fase cair dari toluena (Srour, 1989; WHO, 2000). Asam benzoat memiliki bentuk serbuk kristal padat, tidak berwarna, tidak berbau, sedikit terlarut didalam air, tetapi larut dalam etanol dan sangat mudah larut dalam benzena dan aseton. Asam benzoat, dalam bahan pangan umum digunakan sebagai bahan pengawet. Namun diluar itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai penghambat korosi (WHO, 2000). Dalam beberapa penelitian menunjukan bahwa senyawa benzoat dapat ditemukan secara alami pada beberapa jenis tanaman dan juga produk hewani baik dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk terikat. Asam benzoat dalam tanaman seperti pada beberapa tanaman berry (±500 mg/kg) seperti cranberry (V.vitis idaea) dan bilberry (V.macrocarpon) dengan kandungan sebesar 300 – 1300 mg/kg buah ditemukan dalam bentuk glikosida (Hegnauer, 1996). Selain tanaman berry, Asam benzoat juga teridentifikasi pada beberapa spesies fitofag dan omnivora seperti pada (lagopus mutus) (Hegnauer, 1989).maupun pada muskox jantan (Ovibos moschatus) (Flood et al, 1989)




Natrium benzoat (C7H502Na), merupakan senyawa yang secara kimia dihasilkan dari reaksi netralisasi asam benzoat dengan natrium hidroksida (NaOH), merupakan salah satu bentuk pengawet benzoat yang sering digunakan untuk menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri dengan pKa = 8,0 (Srour, 1989). Secara kimia, natrium benzoat terlarut dalam ethanol, methanol dan etilen glikol dan mempunyai tingkat kelarutan yang lebih tinggi 200 kali (550 – 630 g/liter pada 20°C) dibandingkan asam benzoat (2,9 g/liter pada 20°C). Kelarutan natrium benzoat dalam air yang tinggi ini kemudian menjadikan natrium benzoat lebih sering digunakan dibandingkan asam benzoat

Pembuatan asam benzoat

Asam benzoat pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Distilasi kering getah kemenyan pertama kali dideskripsikan oleh Nostradamus (1556), dan selanjutnya oleh Alexius Pedemontanus (1560) dan Blaise de Vigenère (1596).[2]

Justus von Liebig dan Friedrich Wöhler berhasil menentukan struktur asam benzoat pada tahun 1832.[3] Mereka juga meneliti bagaimana asam hipurat berhubungan dengan asam benzoat.

Pada tahun 1875, Salkowski menemukan bahwa asam benzoat memiliki aktivitas anti jamur

Asam benzoat dapat dibuat dari bromobenzena di mana Bromobenzena dapat diubah menjadi asam benzoat dengan "karbonasi"zat antara fenil magensium bromida.

C6H5MgBr + CO2 → C6H5CO2MgBr
C6H5CO2MgBr + HCl → C6H5CO2H + MgBrCl MgBrCl

Dari benzil alkohol, asam benzoat dapat dibuat dengan cara benzilalkohol dapat direfluks dengan kalium permanganat ataupun oksidator lainnya dalam air. Campuran ini kemudian disaring dalam keadaan panasuntuk memisahkan mangan dioksida, dan kemudian didinginkan untukmendapatkan asam benzoat.






Rumus Molekul Asam Benzoat


Nomor CAS [65-85-0]
PubChem 243
Nomor EINECS 200-618-2
ChEBI 30746
Nomor RTECS DG0875000
SMILES c1ccccc1C(=O)O
InChI 1/C7H6O2/c8-7(9)6-4-2-1-3-5-6/h1-5H,(H,8,9)/f/h8H
Rumus molekul C6H5COOH
Massa molar 122,12 g/mol
Penampilan Padatan kristal tak berwarna
Densitas 1,32 g/cm3, padat
Titik lebur 122,4 °C (395 K)
Titik didih 249 °C (522 K)
Kelarutan dalam air Terlarutkan (air panas)
3,4 g/l (25 °C)
Kelarutan dalam THF, etanol, metanol THF 3,37 M, etanol 2,52 M, metanol 2,82 M [1]
Keasaman (pKa) 4,21

Asam benzoat dapat disintesa dari dari bermacam-macam zat organik seperti benzyl alkohol, benzaldehyde, toluene, dan asam phtalat (The Columbia Enyclopedia, 2004).
            Secara umum ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk membuat asam benzoat diantaranya adalah (Othmer, K., 1978) :
Oksidasi Toluene dengan udara dalam fasa cair
Proses ini merupakan cara yang paling awal digunakan, dimana toluene, katalis, dan udara (atau O2 yang terkandung dalam udara)diumpankan secara kontinyu ke dalam autoclave sehingga terbentuk asam benzoat pada suhu 150 – 250 0C dan tekanan 5-50 atm. Perbandingan udara dan toluene dikendalikan untuk mendapatkan konversi 10-50%.  Panas reaksi dapat dihilangkan dengan refluks toluene dan penggunaan jacket cooling. Autoclave secara kontinyu overflow ke stripper kemudian toluene dipisahkan dan direcycle ke autoclave. Air yang terbentuk dari kondensasi aliran gas harus segera dipisahkan sebelum toluene yang tidak bereaksi dikembalikan ke reaktor.  Pemisahan dapat dilakukan dengan kristalisasi, distilasi, atau kombinasi keduanya. Yield yang diperoleh sekitar 80%. Asam benzoat yang terbentuk kemudian dibentuk menjadi flake atau disublimasi untuk mendapatkan variasu ukuran untuk dijual.
Oksidasi Acetophenone
Campuran acetophenone, asam asetat, dan Mangan asetat tetrahidrat diaduk dengan cepat kemudian aliran O2 dilewatkan pada campuran tersebut. Campuran dipanaskan sampai 800C dimana pada temperatur tesebut berubah warna menjadi coklat tua dan mulai terjadi adsorpsi O2. Temperatur sistem dijalankan pada 92-970C, setelah sekitar 3,5 jam, campuran dipanaskan hingga 105-1100C selama beberapa menit kemudian asam formiat dan asam asetat yang terbentuk selama reaksi dipisahkan dengan distilasi. Residu dilarutkan dengan 500ml air kemudian dengan distilasi uap acetophenone yang tidak bereaksi dipisahkan. Residu kemudian didinginkan kembali dan asam benzoat yang dikristalkan kemudian dikumpulkan pada filter dan dikeringkan. Yield yang didapat adalah 89%dengan kemurnian 98-99%.
Oksidasi Benzyl Bromida
Benzyl bromide dan asam asetat glasial  dimasukkan dalam pipa kaca tertutup didalam shaker bomb, O2 60% dimasukkan sampai tekanan mencapai 300 psig, kemudian dipanaskan sampai 1900C dengan dikocok.Temperatur ini dijaga sampai 3 jam. Bahan-bahan di dalam pipa kemudian didinginkan, ditambahkan air, dan kristal asam benzoat yang terbentuk disaring dari larutan.
Klorinasi Toluene
                                                      light
C6H5CH3  + 3 Cl2            ===>         C6H5CCl3   +  3 HCl
                                              heat
             
                                                  ZnCl2
===>C6H5CCl3  +  2 H2O                                C6H5COOH   +  3 HCl

                                                 (75 – 80%)
Toluene diklorinasi pada 100-150 0C, hingga Specifik grafity mencapai 1,375-1,385 pada 20 0C Sedikit alkali dapat ditambahkan untuk netralisasi residu hydrogen klorida. Benzotriklorid dapat didistilasi kemudian diumpankan dalam bejana yang dilengkapi dengan agitator. Setelah dipanaskan sampai 100 0C, sekitar 0,7 % berat (berdasarkan umpan) Zinc Chloridesebagai katalis. Kemudian air ditambahkan perlahan-lahan di bawah permukaan cairan. Hidrogen klorid yang terlibat dalam reaksi diserap oleh air membentuk hidroclorid acid. Temperatur akan naik secara perlahan sampai 110-115 0C. Pada saat reaksi sempurna dimana ditandai dengan tidak adanya hydrogen klorid, air ditambahkan, dan produk reaksi dibiarkan sampai 0,5 jam dengan pengadukan. Temperatur diturunkan sampai 90-100 0C, air panas ditambahkan untuk melarutkan Zinc Klorid dan hidroclorid acid sisa. Lapisan asam dipisahkan dan dibiarkan mengeras, lapisan air didinginkan, hal ini mempercepat terlarutnya asam benzoat, yang dipisahkan dengan filtrasi, dicuci dengan air dingin, dan ditambahkan pada padatan asam benzoat. Komposisi padatan terdiri dari asam benzoat crude dan jumlah yang bervariasi dari air, pumice, dan impuritas yang lain. Ini dapat diubah menjadi Sodium benzoat kualitas tinggi dengan melarutkan dalam Sodium hidroksid, penyaringan, dan pemurnian larutan benzoat. Asam benzoat crude dapat dimurnikan dengan memberi USP asam benzoat dengan beberapa cara seperti sublimasi atau kristalisasi. Yield 90% dapat tercapai berdasarkan benzotriklorid yang diumpankan.
Dekarboksilasi Pthalyc Anhydrid
Dalam proses ini phtalyc anhydrid direaksikan dengan steam, dan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
            C6H4 (CO)2O + H2O             ===>    C6H5COOH + CO2
                                                     (85% yield)

Proses pembentukan asam benzoat dari pthalyc anhydrid dapat dilakukan dalam fase cair maupun fase gas.

a.      Proses fase cair
Pthaltc anhydrid cair diumpankan crude dalam ketel tertutup yang dilengkapi agitator efisien. Ditambahkan 2-6% katalis yang terdiri dari kromium dan sodium pthalat dalam jumlah hampir sama. Katalis dapat diumpankan secara terpisah atau dapat juga dengan penambahan secara langsung Kromium hidroksid dan kaustik soda ke dalam reaktor dalam jumlah yang hampir sama. Umpan tersebut kemudian dipanaskan sampai kurang lebih 200 0C dan kemudian 2-20 bagian steam/jam (dari 100 bagian pthalyc anhydrid) dimasukkan dibawah permukaan campuran. Dalam proses juga terbentuk pthalyc acid. Reflux kondensor mengembalikan air, asam benzoat, dan pthalyc acid ke dalam reaktor. Sementara itu CO2 dibuang ke atmosfer. Reaksi dibiarkan berlangsung sampai campuran mengandung kurang dari 5% pthalyc acid. Asam benzoat kemudian dpisahkan dengan distilasi dengan atau tanpa bantuan steam. Pemisahan asam benzoat yang lebih sempurna dilakukan dengan menambahkan kaustik soda sebelum distilasi.
 b. Proses fase gas
Asam benzoat dapat diproduksi dengan dekarboksilasi fase uap dari pthalyc anhydrid. Dalam proses ini, uap pthalyc anhydrid dicampur dengan steam seberat 10-50 kali berat pthalyc anhydrid pada suhu 2000C. Kemudian dilewatkan pada katalis yang diam pada temperatur sekitar 4500C. Campuran katalis terdiri dari seng oksida pada batu apung carier atau tembaga karbonat dan kalsium hidroksida pada butiran batu apung. Karbon dioksida yang dihasilkan dari reaksi dipisahkan dari asam benzoat dengan separator untuk mengambil asam benzoat yang terbawa. Asam benzoat kemudian dipisahkan setelah kondensasi dengan destilasi untuk memisahkan sisa reaktan (pthalyc anhydrid dan H2O). Pthalyc anhydrid yang tidak bereaksi direcycle untuk direaksikan kembali dengan steam. Sementara asam benzoat diambil sebagai produk.

Oksidasi Toluene dengan Sulfur dan Air
Proses tipe ini dapat dapat menghasilkan asam benzoat dari toluene atau asam lain dari bahan baku yang lain. Paten mendiskripsikan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut : autoclave dari stainless-steel A4.5-1 diisi dengan 92 g toluene dan19 ml air. Tube glass berukuran besar yang berisi 100 g sulfur diletakkan dalam autoclave sedemikian rupa sehingga saat pertama kali autoclave digoncangkan, isi dalam autoclave bisa bercampur dengan yang ada dalam tube. Autoclave diisolasi dan dipanaskan 625 oC sebelum digoncangkan. Penggoncangan pada temperatur tersebut dilanjutkan selama 90 menit, tekanan meningkat sampai 2250 psig. Autoclave didinginkan dan 70 g hydrogen sulfide dialirkan ke dalam scrubber kaustik. Produk difilter dan dikeringkan, dan cake padat yang merupakan campuran asam benzoate,sulfur, dan by-product didistilasi. Sebagai potongan bagian atas, 79,9 g asam benzoate dan ekivalen netral 124,4 didapatkan. Selanjutnya 5 g didapatkan tertahan dalam kolom, dan dalam aqueous filtrate, 6,8 g ditemukan dalam dasar kolom distilasi, 20,6 terkandung sulfur, dan by-product berwarna gelap lainnya.
Tahap selanjutnya menggunakan oksidan tipe sulfur menunjukkan bahwa hasil yang lebih banyak bisa didapatkan dengan kondisi berbeda. Dengan sulfur dioksid sebagai oksidan (dengan sedikit hydrogen sulfide sebagai inisiator), 82% yield didapatkan, an dengan sedikit penambahan NaOH ke sistem akan didapatkan 83,6% yield. Beberapa proses lain di masa lampau belum pernah dicoba pada skala pabrik.


Oksidasi Toluene dengan Asam Nitrat
Prosesnya adalah sebagai berikut : tangki reaksi harus dalam kondisi asam dan harus mampu beroperasi pada tekanan 75 psi. Tangki diisi 85 lb asam nitrat 67%, 800 lb air, 500 lb toluene, dan 5 lb mangan dioksid. Selama kurang lebih 2 jam, temperature dibawa ke 80-90 oC, tekanan meningkat manjadi 35-40 lb. kondisi ini dipertahankan 6 atau 7 jam. Akhirnya selama 24 jam proses, temperature meningkat menjadi 110oC, dan tekanan meningkat sampai 75 lb. Secara periodic selama proses pemanasan, oksigen (atau gas yang kaya oksigen) dimasukkan dalam kettle di atas pengeluaran. Gas inert dikeluarkan kadang-kadang. Yield dalam proses ini 70-80 % dalam jumlah teoritis.

Oksidasi Toluene dengan Sodium Dikromat
Toluen dan larutan sodium dikromat dalam air dipanaskan pada 250-300 oC, dengan pengadukan yang kasar, dalam autoclave selama 2-3 jam sehingga terbentuk sodium benzoate, sodium hidroksid, dan chromic oxide (Cr2O3). Autoclave didinginkan sampai sekitar 100 oC dan toluene yang tidak bereaksi didistilasi. Asam benzoate ditambahkan untuk menetralkan natrium hidroksid yang terbentuk. Chromic oxide kemudian diambil dari campuran dengan difilter, dicuci, dan dimasukkan kembali ke autoclave bersama-sama dengan air dan cukup natrium hidroksida untuk membentuk sodium khromat. Isi autoclave dikondisikan pada tekanan udara 1400 psi dan dipanaskan menjadi 280-300 oC selama 4-8 jam, sementara itu udara yang kehabisan oksigen sebagian dikeluarkan. Larutan sodium dikromat yang terbentuk digunakan dalam oksidasi pemasukan toluene.

Fungsi Asam benzoat sebagai pengawet

Di kebanyakan negara, senyawa asam benzoat dan garamnya lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan pengawet makanan. Sebagai bahan pengawet, asam benzoat dan natrium benzoat akan efektif apabila digunakan pada kisaran pH 2,5 – 4 dan menjadi kurang efektif apabila digunakan pada pH diatas 4,5
(Rahman, 2007). Di USA, asam benzoat dan natrium benzoat merupakan salah satu senyawa yang dikategorikan GRAS (Generally Recognized as Safe) dengan batasan maksimal adalah 0,1%.

Fungsi Asam benzoat sebagai anti oksidan

Secara struktur kimia, senyawa benzoat dan derivatifnya merupakan salah satu kelompok dari senyawa fenolik, sama seperti asam sinamat yang ditandai pada struktur cincinnya yang tersusun atas cincin fenil dengan adanya asam karboksilat sebagai gugus R nya (March, 1992; .Natella et al, 1999). Struktur kimia benzoat yang tersusun atas cincin fenil dengan beberapa gugus hidroksil itu yang menyebabkan benzoat memiliki salah satu efek sebagai antioksidan. Derivatif benzoat yang paling dikenal memiliki efek sebagai antioksidan salah satunya adalah Protocatechuic acid (Lin et al, 2007).

Sifat antioksidan yang diberikan oleh kebanyakan benzoat dan derivatifnya lebih mendasar pada pencegahan yang disebabkan oleh sejumlah radikal bebas. Adanya gugus hidroksil (OH-) pada cincin fenil itulah yang membuat senyawa benzoat memiliki efek sebagai antioksidan. Dalam hal ini, gugus hidroksil tersebut berperan sebagai anti-radikal yang akan berfungsi sebagai pendonor elektron terhadap senyawa radikal bebas yang menyebabkan adanya kestabilan muatan pada senyawa radikal bebas tersebut (Anonim, 2012). Sroka (2005), mengatakan bahwa intensitas dari aktivitas anti-radikal tersebut salah satunya sangat dipengaruhi oleh jumlah dari gugus hidroksil yang terikat pada cincin aromatiknya.


sumber :
Betaria, S. (2012). Pengembangan Sensor Spektrofotometri Untuk Penentuan Natrium Benzoat didalam Minuman Soft Drink. Undergraduate Theses UNIMED. Medan.
Cahyadi, S. (2006). Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Frazier, W.C & D.C, Westhoff. (1988). Food Microbiology 4th Edition. McGraw Hill. New York.
Hegnauer, R. (1966) Chemotaxonomie der Pflanzen. Basel. Birkhäuser Verlag.
Kirk & Othmer, 1989.Encyclopedia of chemical technology 4th Ed. Vol 21
Lin. H.H; Chen, J.H; Huang, C.C; Wang, C.J. (2007). Apoptotic effect of 3,4-dihydroxybenzoic acid on human gastric carcinoma cells involving JNK/p38 MAPK signaling activation. Int.J.Cancer Vol 120(11):2306-2316.
March, J. (1992). Advanced Organic Chemistry 4th Edition. Wiley and Sons. New York.
M. Jones and S.A. Fleming in "Organic Chemistry", Norton, 4th ed., 2010, Chapter 6, p. 227- 230,Chapter 16, p. 797-802; Chapter 17 p. 840
Natella, F; Nardini, M; Felice, M.D & C. Scaccini. (1999). Benzoic and Cinnamic Acid Derivative as Antioxidant : Structure-Activity Relation. J.Agric.Food.Chem Vol 47:1453-1459.
Rahman, M.S. (2007). Handbook of Food Preservation 2nd Edition. CRC Press. New York.
Rasmussen LEL, Hess DL, Haight JD (1990) Chemical analysis of temporal gland secretions collected from an Asian bull elephant during a four-month musth episode. Journal of chemical ecology, 16(7):2167–2181.
Sroka, Z. (2005). Antioxidative and Antiradical Properties of Plant Phenolic. Z.Naturforsch Vol 60:833-843.
Srour, R. (1989). Benzoid Acid : Aromatic Intermediate and Derivatives. Paris.
WHO. (2000). Benzoic Acid and Sodium Benzoate. World Healt Organization. USA
Zentimer, S. (2007). Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Minuman Sari Buah Sirsak (Annona muricata L) Berkarbonasi. Departemen Teknologi Pertanian Universitas Sumatra Utara. Sumatra Utara.

Aspartam

Aspartam

http://resepkimiaindustri.blogspot.com/
Aspartam adalah pemanis buatan yang tersusun dari 2 macam asam amino yaitu asam aspartat dan fenilalanin. Ia ditemukan pada tahun 1965 oleh James Schslatte sebagai hasil percobaan yang gagal. Asam aspartat dan fenilalanin sendiri merupakan asam amino yang menyusun protein, khusus asam aspartat, ia juga merupakan senyawa penghantar pada sistem saraf (neurotransmiter).
Aspartam dijual dengan nama dagang komersial seperti Equal, Nutrasweet dan Canderel dan telah digunakan di hampir 6.000 produk makanan dan minuman di seluruh dunia. Terutama digunakan di minuman soda dan permen.


Aspartam merupakan pemanis rendah kalori dengan kemanisan 200 kali kemanisan gula (sukrosa), sehingga untuk mencapai titik kemanisan yang sama diperlukan aspartam kurang dari satu persen sukrosa. Seperti banyak peptida lainnya, kandungan energi aspartam sangat rendah yaitu sekitar 4 kCal (17 kJ) per gram untuk menghasilkan rasa manis sehingga kontribusi kalorinya bisa diabaikan sehingga menyebabkan aspartam sangat populer untuk menghindari kalori dari gula.



Aspartam merupakan produk bubuk kristal yang tidak berbau dan berwarna putih serta kestabilannya sangatlah bergantung pada waktu, temperatur, pH, dan aktivitas air. Aspartam sangat stabil apabila dalam keadaan kering, tetapi pada temperatur 30 hingga 80 derajat celsius (dipanaskan, disterilisasi, dan lain-lain) maka aspartam akan kehilangan rasa manisnya.
Keunggulan aspartam yaitu mempunyai energi yang sangat rendah, mempunyai cita rasa manis mirip gula, tanpa rasa pahit, tidak merusak gigi, menguatkan cita rasa buah-buahan pada makanan dan minuman, dapat digunakan sebagai pemanis pada makanan atau minuman pada penderita diabetes.





Rumus Molekul Aspartam
Nama kimia N-(L-α-Aspartyl)-L-phenylalanine,
1-methyl ester
Nama lain [NutraSweet]]
Canderel
Equal
Rumus Kimia C14H18N2O5
Massa Molekul 294.301 g/mol
CAS number [22839-47-0]
Titik Lebur 246-247 °C
Titik didih terurai
SMILES [NH3+] [C@@H](CC([O-])=O)C(N[C@@H]
(CC1=CC=CC=C1)C(OC)=O)=O

Penggunaan aspartam ditujukan untuk mengurangi jumlah kalori gula dan biasanya dipakai pada produk-produk diet atau untuk penderita dengan kebutuhan medis tertentu, seperti diabetes. Aspartam dijual dengan nama dagang komersial seperti Equal, Nutrasweet dan Canderel dan telah digunakan di hampir 6.000 produk makanan dan minuman di seluruh dunia. Terutama digunakan di minuman soda dan permen.

Bahaya aspartam
Pada survei epidemiologis, dari 551 orang yang dilaporkan mengalami keracunan Aspartame, gejala yang timbul pada keracunan akut ialah mual, muntah, nyeri perut, mata kabur, pandangan menyempit, nyeri kedua bola mata, hingga kebutaan, jantung berdebar, dan sesak napas.
Pada keracunan kronis, gejala yang sering timbul adalah perubahan pola menstruasi, rambut rontok, rasa haus yang berlebihan, nyeri pada persendian, mudah mengalami infeksi.

Sakit kepala, telinga berdenging, pusing, penurunan daya ingat, depresi, mudah tersinggung, kecemasan berlebihan adalah efek toksik yang sering kali tidak disadari, baik oleh dokter maupun yang bersangkutan, sehingga menjalani berbagai macam pemeriksaan maupun penggunaan obat yang tidak perlu.

Bila ada gejala seperti tersebut, yakinkan terlebih dahulu bahwa tidak ada riwayat mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung Aspartame.

1. Dada

Seseorang yang mengkonsumsi aspartam mungkin akan mendapatkan sesak napas.

Jantung berdebar, tekanan darah tinggi, dan takikardia (tachycardia) merupakan beberapa efek samping lain dari aspartam.

Seseorang juga bisa mengalami alergi pada pernapasan seperti asma karena aspartam.

2. Mata

Aspartam bisa menyebabkan sakit atau kebutaan pada satu atau kedua mata.

Zat ini menyebabkan penglihatan kabur atau masalah pada mata seperti penurunan kemampuan penglihatan, penurunan penglihatan pada malam hari, mata membesar, dll.

Aspartam bisa pula mengurangi produksi air mata serta membuat seseorang kesulitan dalam menggunakan lensa kontak.

3. Telinga

Aspartam diketahui memperbesar resiko masalah telinga seperti tinnitus. Penderita tinnitus seakan mendengar dering atau dengung serta intoleransi parah pada kebisingan.

Aspartam juga memicu gangguan pendengaran pada seseorang.

4. Endokrinal dan Metabolik
Seseorang dapat kehilangan kontrol diabetes, mengalami perubahan siklus menstruasi, kehilangan rambut, kehilangan berat badan, atau PMS parah akibat asupan aspartam.

5. Neurologis

Seseorang yang menggunakan produk aspartam bisa mengalami sakit kepala, kebingungan, kehilangan memori, dan tremor.

Seseorang juga beresiko mengalami pusing, mengantuk berat, nyeri wajah yang tidak biasa, atau serangan epilepsi oleh produk makanan berbasis aspartam.

6. Psikologis

Efek samping psikologis yang dipicu pleh penggunaan aspartam meliputi lekas marah, depresi berat, sifat agresif, fobia, gangguan kepribadian, dan kecemasan.

7. Gastrointestinal

Aspartam dapat menyebabkan mual, sakit ketika menelan, sakit perut, serta diare yang kadang disertai darah dalam tinja.

8. Alergi Kulit

Efek samping aspartam pada kulit meliputi gatal serta reaksi pada mulut dan bibir.

9. Lain-lain

Seseorang mungkin juga mengalami pembengkakan kaki, sering kencing, retensi cairan, dan haus yang berlebihan akibat penggunaan aspartam.

Beberapa gejala kritis akibat konsumsi aspartam adalah tukak lambung, perilaku agresif, keracunan aspartam, kecanduan aspartam, hiperaktif pada anak-anak, cacat lahir, dan keterbelakangan mental.

Terdapat metode detoks yang bisa dilakukan untuk orang yang terpengaruh asupan aspartam.

Usahakan menghindari semua produk bebas gula yang mengandung aspartam.

Cobalah minum banyak air serta secangkir teh hijau karena sangat membantu upaya detoksifikasi alami.

Meskipun pemanis buatan pengganti gula dianggap lebih sehat dibanding gula alami, namun kenyataannya tidak selalu demikian.

Pemanis buatan termasuk aspartam dibuat dari berbagai bahan kimia yang tak jarang berpotensi menimbulkan efek samping bagi kesehatan.[]

siklamat ( Natrium Siklamat )

siklamat ( Natrium Siklamat ) pemanis buatan pada makanan
Natrium siklamat atau yang sering di sebut siklamat adalah pemanis buatan tanpa kalori yang bisa 30 kali lebih manis di bandingkan gula dapur ( sukrosa ).

http://resepkimiaindustri.blogspot.com/

pemanis ini sangat populer di indonesia bahkan di dunia. pemanis makanan buatan ini merupakan garam natrium dari asam siklamat. si klamat dapat menimbulkan rasa manis tanpa mempengaruhi rasa.




Natrium siklamat atau siklamat di temukan pada tahun 1937, siklamat disetujui untuk digunakan pada makanan dan minuman di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

pemanis siklamat biasanya digunakan untuk mengurangi kadar kalori makanan dan minuman yang disukai banyak orang. jika di padukaniklamat serta pemanis rendah dan tanpa kalori lainnya memiliki efek sinergis yang menyempurnakan rasa manis secara keseluruhan dan mengurangi jumlah total pemanis yang diperlukan untuk memperoleh tingkat manis yang diinginkan.

Siklamat juga menutupi sisa rasa pemanis rendah dan tanpa kalori lainnya seperti sakarin, sehingga meningkatkan rasa keseluruhan dari makanan dan minuman yang mengandung pemanis ini.


Rumus molekul Natrium siklamat




Rumus molekul : C6H12NNaO3S

Rumus bangun : - NH – SO3 – Na

Berat molekul : 201,22
Kelarutan : Larut dalam 5 bagian air, dalam 250 bagian etanol (95%) P dan dalam 25 bagian propilen glikol P, Praktis tidak larut dalam klorofom P dan dalam eter P

Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau, rasa agak manis walaupun dalam larutan encer.


Dalam perdagangan dikenal sebagai Assugrin, Sucaryl, dan Sucrosa. *Sedangkan sakarin merupakan garam natrium dari asam sakarin. Pemanis buatan ini mempunyai tingkat kemanisan 200-700 kali gula. Dalam perdagangan dikenal dengan nama Gucide, Glucid, Garantose, Saccharimol, Saccharol, dan Sykosa. Harga sakarin paling murah dibanding dengan pemanis buatan lainnya. Karena itu, sakarin banyak digunakan pedagang kecil. Pemanis buatan banyak menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. Siklamat dan sakarin dapat menyebabkan kanker kandung kemih dan migrain. Siklamat memunculkan banyak gangguan bagi kesehatan, di antaranya tremor, migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, dan kanker otak. *Sorbitol, suatu poliol (alkohol gula), bahan pemanis yang ditemukan dalam berbagai produk makanan. Rumus kimiawi C6H14O6, struktur molekulnya mirip dengan glukosa, hanya gugus aldehide pada glukosa diganti menjadi gugus alkohol. Kemanisan sorbitol sekitar 60% dari kemanisan sukrosa (gula tebu) dengan ukuran kalori sekitar sepertiganya. Rasanya lembut di mulut dengan rasa manis . orbitol dapat mengakibatkan nyeri pada perut, dan diare. Sorbitol juga dapat memperburuk Sindrom usus Bahkan karena tidak diet sorbitol, sel memproduksi sorbitol alami.Bila terlalu banyak sorbitol dihasilkan di dalam sel, dapat menyebabkan kerusakan.

Siklamat memiliki nama dagang yang dikenal sebagai Assugrin, Sucaryl, dan Sugar Twin dan Weight Watchers.siklamat lebih banyak digunakan oleh produsen tingkat industri besar, disebabkan sifatnya yang tidak menimbulkan ‘after taste’ pahit serta sifatnya yang mudah larut dan tahan panas, sehingga banyak digunakan terutama dalam produk-produk minuman ringan.
Siklamat adalah pemanis buatan yang cukup murah. Memiliki rasa manis 30-50 kali gula pasir, dan jarang meninggalkan aftertaste pahit seperti halnya sakarin dan K-acesulfame (akan dibahas di bagian kelima). Siklamat sering digunakan dalam kombinasi dengan pemanis buatan lainnya, terutama sakarin (dalam campuran siklamat – sakarin dalam perbandingan 10:1).

Siklamat disebut xenobiotik karena mengandung senyawa yang di dalam tubuh diurai menjadi komponen asing yang tak dimetabolisme untuk menghasilkan kalori dan bukan merupakan struktural dari tubuh. Tak heran bila sakarin dan siklamat memiliki aftertaste (rasa ikutan) pahit. Rasa pahit ini, kata Lanny, didapat dari bahan yang tidak dapat dimetabolisme oleh tubuh.
Siklamat adalah pemanis buatan yang cukup murah. Memiliki rasa manis 30-50 kali gula pasir, dan jarang meninggalkan aftertaste pahit seperti halnya sakarin dan K-acesulfame (akan dibahas di bagian kelima). Siklamat sering digunakan dalam kombinasi dengan pemanis buatan lainnya, terutama sakarin (dalam campuran siklamat – sakarin dalam perbandingan 10:1).
Dari segi strukturnya, siklamat merupakan garam kalsium atau natrium dari asam sikloheksansulfamat. Siklamat dapat disintesis dengan reaksi sulfonasi terhadap sikloheksilamin, baik oleh asam sulfamat maupun sulfurtrioksida. Siklamat tidak rusak jika mengalami pemanasan.


SEJARAH DI TEMUKANNYA NATRIUM SIKLAMAT ATAU SIKLAMAT

iklamat sebagai pemanis ditemukan secara tidak sengaja. Michael Sveda dari University of Illinois menemukan siklamat saat berusaha mensintesis obat antipiretik, pada tahun 1937. Siklamat diperkenalkan secara luas pada tahun 1950. Penggunaan siklamat pada awalnya hanya ditujukan untuk industri obat, yaitu untuk menutupi rasa pahit dari zat aktif obat seperti antibiotik dan pentobarbital. Setelah dinyatakan aman pada tahun 1958, siklamat semakin dikenal sebagai pemanis buatan yang rendah kalori. Karena itu siklamat, baik dalam bentuk padat maupun cair, dianggap cocok untuk penderita diabetes melitus. Namun keadaan ini tidak bertahan lama. Pada tahun 1969, Amerika Serikat menarik peredaran siklamat dari pasaran dan industri makanan secara total. Inggris juga menarik peredaran siklamat pada tahun 1970. Laboratorium Abbott telah beberapa kali berusaha agar pelarangan peredaran siklamat dicabut oleh US FDA (Food and Drug Administration), namun sampai sekarang tidak berhasil. Saat ini, siklamat masih disetujui penggunaannya di lebih dari 50 negara, termasuk Inggris.

BATAS PENGGUNAAN NATRIUM SIKLAMAT

(Depkes RI, 1988)
Batas maksimum penggunaan siklamat menurut ADI (acceptable daily intkae) yang dikeluarkan oleh FAO ialah 500 - 3000 ppm. Level yang aman untuk penggunaan pemanis buatan hanya 45 persen nilai ADI. Siklamat pada manusia mempunyai nilai ADI maksimun 11 mg/kg berat badan (BB). Jadi kalau pada anak ditemukan siklamat 240 persen ADI, berarti kandungan pemanis buatan itu sudah mencapai 240 persen/0,45 = 533,3 persen. Jika dikonversikan, berarti kandungan siklamat sebesar 5,333 x 11 mg/kg = 58,63 mg/kg BB Siklamat merupakan pemanis non-nutritif lainnya yang tidak kalah populer. Tingkat kemanisan siklamat adalah 30 kali lebih manis daripada gula dan siklamat tidak memberikan after-taste seperti halnya sakarin. Meskipun demikian, rasa manis yang dihasilkan oleh siklamat tidak terlalu baik (smooth) jika dibandingkan dengan sakarin. Siklamat diperjual belikan dalam bentuk garam Na atau Ca-nya. Siklamat dilarang penggunaannya di Amerika serikat, Kanada, dan Inggris sejak tahun 1970-an karena produk degradasinya (sikloheksil amina) bersifat karsinogenik. Meskipun demikian, penelitian yang mendasari pelarangan penggunaan siklamat banyak mendapat kritik karena silamat digunakan pada tingkat yang sangat tinggi dan tidak mungkin terjadi dalam praktek sehari-hari. Oleh karena itu, FAO/WHO masih memasukkan siklamat sebagai BTM yang diperbolehkan.
Hasil metabolisme dari siklamat yaitu senyawa sikloheksamina merupakan senyawa karsinogen[2], pembuangan sikloheksamina melalui urin dapat merangsang tumbuhnya tumor kandung kemih pada tikus.

asam tartarat

asam tartarat
http://resepkimiaindustri.blogspot.com/
asam tartarat adalah senyawa organik yang diturunkan dari asam askorbat, seperti asam oksalat dan asam trenoat.

Asam tartarat memiliki 4 gugus hidroksil dan merupakan salah satu asam primer yang di jumpai pada buah anggur selain asam malat dan sitrat

Asam tartarat di dalam bahasa inggris memiliki nama lain tartaric acid, Racemic acid, (R,R)-Tartaric acid, DL-Tartaric acid, 2,3-Dihydroxybutanedioic acid, tartrate, Traubensaure, 2,3-Dihydroxysuccinic acid, Uvic acid, DL-Tartrate)



Asam tartarat merupakan hablur tidak berwarna atau bening atau serbuk, warna putih, tidak berbau, rasa asam dan stabil di udara. kelarutan sangat mudah larut dalam air dan mudah larut dalam etanol.
Asam tartarat menjadi tidak stabil bila terkena panas secara terus menerus. asam ini juga dapat bereaksi dengan agen agen oksidafit, reduktif, dan zat alkali


Rumus Kimia Asam tartarat


Nomor CAS [526-83-0]
PubChem 875
KEGG C00898
MeSH tartaric+acid
SMILES O=C(O)C(O)C(O)C(=O)O
InChI 1/C4H6O6/c5-1(3(7)8)2(6)4(9)10/h1-2,5-6H,(H,7,8)(H,9,10)
Rumus molekul C4H6O6 (Basic formula)
HO2CCH(OH)CH(OH)CO2H (Structural formula)
Massa molar 150.087 g/mol
Penampilan white powder
Densitas 1.79 g/mL (H2O)
Titik lebur 171–174 °C (L-tartaric)
206 °C (DL, racemic)
146–148 °C (meso)[2]
Kelarutan dalam air 133 g/100ml (20 °C)
Keasaman (pKa) L(+) 25 °C :
pKa1= 2.95 pKa2= 4.25
meso 25 °C:
pKa1= 3.22 pKa2= 4.85


Larutan asam tartarat dapat membebaskan gas H2 yang mudah meledak, terutama bila larutan ini terpapar dengan logam logam reaktif seperti besi, seng dan alumunium



Asam tartarat pertama kali diisolasi dari kalium tartarat yang dulu dikenal sebagai tartar, pada abad ke 8 oleh alkemis jabir bin hayyan. proses modern di kembangkan pada tahun 1769 oleh kimian swedia carl wilhelm scheele.
asam tartarat memainkan peranan penting dalam penemuan kiralitas kimia. properti asam tartarat pertama kali diamati pada 1832 oleh jean baptiste biot, yang mengamati kemampuannya untuk memutar cahaya terpolarisasi


Fungsi asam tartarat

Asam tartarat memiliki fungsi sebagai pengatur pH sehingga dengan penambahan asam tartarat kedalam media nantinya akan membantu untuk menjaga agar pH berada di kisaran toleransi mikroba yang dibiakan. Dengan begitu mikroba biakan akan tumbuh dengan baik. Penambahan asam tartarat 10% sendiri berfungsi untuk mengatur pH  menjadi 3.5 – 4.0 Nilai pH akan mempengaruhi pertumbuham mikroorganisme. Mikroorganisme yang hidup di lingkungan pH yang tidak sesuai sulit untuk tumbuh optimal, oleh karena itu untuk menumbuhkan mikroorganisme media yang digunakan harus memiliki pH yang sesuai

Bahaya atau Dampak negatif asam tartarat

asam merupakan senyawa kimia sehingga berpotensi memiliki beberapa efek negative bila tubuh kita terpapar. secara umum, asam tartarat adalah molekul beracun yang dapat mengantikan asam malat dalam proses biokimia sel dan dengan demikian terjadi pada pengurangan produksi energi sel.
hasilnya adalah kelelahan dan pusing. aam ini sangat beracun untuk otot. karena dapat menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan paparan asam yang berlebihan, seperti penyakit
- celiac
- fibromyalgia
- sindrom kelelahan
- candiasis
- nyeri otot
dosis tinggi asam tartarat dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian
asam tartarat dapat menimbulkan lesi / luka pada mulut, ulkus lambung, pencernakaan , demam, menggigil, berkeringat, mual, muntah, nyeri otot, kelemahan.

ASAM SITRAT

ASAM SITRAT


http://resepkimiaindustri.blogspot.com/
Asam sitrat adalah asam organik lemah yang biasanya ditemukan dalam daun dan buah tumbuhan genus citrus ( jeruk - jerukan ).
Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan.
Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).

Asam sitrat adalah pengawet yang dapat dibuat dari air kelapa  yang diberi mikroba. Asam sitrat  yang siap pakai banyak dijual bebas ditoko kimia, namun kalau bahan baku air kelapa  banyak, maka lebih baik dibuat sendiri, harganya akan lebih murah.
Selain bahan pengawet tersebut diatas, dalam skala kecil dapat juga menggunakan  pengawet yang sudah lama dikenal dan banyak digunakan didaerah terpencil atau pedesaan berupa; jeruk nipis, asam jawa, garam dapur, gula, bawang putih disesuaikan dengan jenis produk yang dihasilkan. Hanya saja dosis penggunaannya selama ini umumnya belum standar, baru berdasarkan perkiraan pemakai.

Asam sitrat adalah asam yang terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut)




RUMUS ASAM SITRAT



Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 (strukturnya ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah kanan). Struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.

Asam sitrat juga merupakan suatu asam trikarboksilat, digunakan dalam industri farmasi, makanan dan minuman sebagai “acidifying and flavour agent”. Asam sitrat diproduksi dari beet dan molase dengan cara fermentasi menggunakan Aspergillus niger L – 51.

Mikroba yang dapat menghasilkan asam sitrat cukup banyak. Diantar mikroba tersebut adalah Aspergillus niger, A. wentii, A. ciavatus, Penicillum luteum, P. citrinum, Mucor priformis, Paeocilomyces dicaricatum, Citromeaces prefferianus, Candida guillermondii, Sacharaecopsis lipolytica, Trichoderma viride, Arthroacter paraffimeaus dan Corynebacterium sp. Diantar mikroba tersebut yang dipakai untuk produksi asam sitrat adalah Aspergillus niger dan A. wentii yang merupakan  galur yang paling produktif.



Nama Asam sitrat
Rumus kimia C6H8O7, atau:CH2(COOH)•COH(COOH)•CH2(COOH)
Bobot rumus 192,13 u
Nama lain asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat
Titik lebur 426 K (153 °C)
Temperatur penguraian termal 448 K (175 °C)
pKa1 3,15
pKa2 4,77
pKa3 6,40
ΔfH0 -1543,8 kJ/mol
S0 252,1 J/(mol·K)
Cp 226,5 J/(mol·K)
Densitas 1,665 ×103 kg/m3




Siklus asam sitrat

Siklus asam sitrat



Siklus asam sitrat adalah sederetan jenjang reaksi metabolisme pernapasan selular yang terpacu enzim yang terjadi setelah proses glikolisis, dan bersama-sama merupakan pusat dari sekitar 500 reaksi metabolisme yang terjadi di dalam sel.[2] Lintasan katabolisme akan menuju pada lintasan ini dengan membawa molekul kecil untuk diiris guna menghasilkan energi, sedangkan lintasan anabolisme merupakan lintasan yang bercabang keluar dari lintasan ini dengan penyediaan substrat senyawa karbon untuk keperluan biosintesis.

Metabolom dan jenjang reaksi pada siklus ini merupakan hasil karya Albert Szent-Györgyi and Hans Krebs.

Pada sel eukariota, siklus asam sitrat terjadi pada mitokondria, sedangkan pada organisme aerob, siklus ini merupakan bagian dari lintasan metabolisme yang berperan dalam konversi kimiawi terhadap karbohidrat, lemak dan protein - menjadi karbon dioksida, air, dalam rangka menghasilkan suatu bentuk energi yang dapat digunakan. Reaksi lain pada lintasan katabolisme yang sama, antara lain glikolisis, oksidasi asam piruvat dan fosforilasi oksidatif.

Produk dari siklus asam sitrat adalah prekursor bagi berbagai jenis senyawa organik. Asam sitrat merupakan prekursor dari kolesterol dan asam lemak, asam ketoglutarat-alfa merupakan prekursor dari asam glutamat, purina dan beberapa asam amino, suksinil-KoA merupakan prekursor dari heme dan klorofil, asam oksaloasetat merupakan prekursor dari asam aspartat, purina, pirimidina dan beberapa asam amino.[3]


SEJARAH ASAM SITRAT

Asam sitrat diyakini ditemukan oleh alkimiawan Arab-Yemen (kelahiran Iran) yang hidup pada abad ke-8, Jabir Ibn Hayyan. Pada zaman pertengahan, para ilmuwan Eropa membahas sifat asam sari buah lemon dan limau; hal tersebut tercatat dalam ensiklopedia Speculum Majus (Cermin Agung) dari abad ke-13 yang dikumpulkan oleh Vincent dari Beauvais. Asam sitrat pertama kali diisolasi pada tahun 1784 oleh kimiawan Swedia, Carl Wilhelm Scheele, yang mengkristalkannya dari sari buah lemon. Pembuatan asam sitrat skala industri dimulai pada tahun 1860, terutama mengandalkan produksi jeruk dari Italia.
Pada tahun 1893, C. Wehmer menemukan bahwa kapang Penicillium dapat membentuk asam sitrat dari gula. Namun demikian, pembuatan asam sitrat dengan mikroba secara industri tidaklah nyata sampai Perang Dunia I mengacaukan ekspor jeruk dari Italia. Pada tahun 1917, kimiawan pangan Amerika, James Currie menemukan bahwa galur tertentu kapang Aspergillus niger dapat menghasilkan asam sitrat secara efisien, dan perusahaan kimia Pfizer memulai produksi asam sitrat skala industri dengan cara tersebut dua tahun kemudian.

PEMBUATAN ASAM SITRAT

Dalam proses produksi asam sitrat yang sampai saat ini lazim digunakan, biakan kapang Aspergillus niger diberi sukrosa agar membentuk asam sitrat. Setelah kapang disaring dari larutan yang dihasilkan, asam sitrat diisolasi dengan cara mengendapkannya dengan kalsium hidroksida membentuk garam kalsium sitrat. Asam sitrat di-regenerasi-kan dari kalsium sitrat dengan penambahan asam sulfat.

Cara lain pengisolasian asam sitrat dari hasil fermentasi adalah dengan ekstraksi menggunakan larutan hidrokarbon senyawa basa organik trilaurilamina yang diikuti dengan re-ekstraksi dari larutan organik tersebut dengan air.

FUNGSI ASAM SITRAT DAN MANFAAT ASAM SITRAT


- fungsi asam sitrat dan manfaat asam sitrat sebagai proses pengalengan
Asam sitrat digunakan dalam prose pengalengan berbagai buah-buahan seperti apel, aprikot, pir, buah persik, dan buah-buahan lain yang memiliki kandungan asam rendah.

Asam ini mampu meningkatkan pH makanan kaleng sehingga efektif membantu menghentikan botulisme.

Sebagaimana diketahui, botulisme merupakan bakteri berbahaya yang bisa mengancam kesehatan.

- fungsi asam sitrat dan manfaat asam sitrat sebagai aditif makanan
Asam sitrat sering digunakan sebagai aditif makanan dan agen penyedap.

Senyawa ini dikenal mampu mengawetkan makanan dan minuman, serta digunakan untuk membuat permen karena rasa asamnya.

Saat membeli permen asam, kita sering menemukan lapisan bubuk putih yang tidak lain adalah asam sitrat.

Produsen es krim juga menggunakan asam sitrat sebagai emulsifier dan membantu menghilangkan gelembung-gelembung lemak.

- fungsi asam sitrat dan manfaat asam sitrat sebagai perawatan kulit
Asam sitrat juga digunakan dalam pembuatan produk kecantikan dan dicampur dengan natrium bikarbonat untuk membuat tablet mandi dan bath fizzes.

Selain itu, senyawa ini juga digunakan dalam pembuatan sebagian lotion dan masker kulit. Asam sitrat bertindak sebagai antioksidan yang membantu menyegarkan kulit sehingga membantu mencegah kulit kendur.

- fungsi asam sitrat dan manfaat asam sitrat sebagai perawatan rambut
Asam sitrat umum digunakan bersama dengan sampo untuk mencuci bahan pewarna rambut.

Namun, gunakan asam sitrat dalam jumlah yang sangat kecil karena kuantitas berlebih justru bisa membahayakan rambut.

- fungsi asam sitrat dan manfaat asam sitrat sebagai Agen pembersih
Salah satu penggunaan umum asam sitrat adalah sebagai agen pembersih peralatan dapur dan kamar mandi.

Jika Anda tidak ingin menggosok gelas yang bernoda, cukup gunakan larutan asam sitrat dan noda akan segera terhapus.

Cara Membuat cat tembok

Cara Membuat cat tembok

Cat adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen. Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk menghasilkan karya seni (oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan industri (industrial coating), bantuan pengemudi (marka jalan), atau pengawet (untuk mencegah korosi atau kerusakan oleh air).



Bahan yang di perlukan untuk membuat cat tembok:

- Air  1 Liter
- Pine Oil (penguat warna)  50 cc
- Propyline Vinyl Acrylic (PVaC / Lem putih Cair)  = 1 KG
- Kaolyn / Bolus alba (Obat jamur, Pengawet)  = 1 KG
- Titan Dioksida (TTiO2I)  = 200 Gram ( untuk warna putih ) untuk warna lainnya bisa menggunakan pewarna tekstil
- Calcium Carbonate  (CaCO3)  = 2 KG



Cara pembuatan cat tembok :

- Campurkan Calsium Carbonate (CaCO3) + PVaC cair + air, lalu aduk hingga semua bahan tercampur secara merata. Bisa juga diaduk dengan mixer. Untuk hasil yang cukup baik, PVaC bisa diganti dengan resin cat tembok yang beredar di pasaran.
- Masukan pigmen warna (bisa menggunakan warna sablon kaos) sedikit demi sedikit sambil diaduk merata sampai tercipta warna yang diinginkan. Ingat takaran pigmen-pigmen warna tersebut karena apabila kita akan membuat cat dengan warna yang sama maka kita akan lebih mudah untuk membuatnya apabila sudah ada catatannya.
- Tambahkan Kaolyn / bolus alba sebagai bahan anti jamur, dan pine oil untuk memperkuat warna cat agar tidak cepat pudar / luntur.
- Langkah terakhir adalah pengepakan, atau bisa langsung digunakan.

Tingkat Kilap Cat 
Kilap cat diantaranya yaitu, matt/doff, eggshell, semigloss, dan gloss.
Cat dinding yang berbasis air (water based) tampilannya biasanya tidak  mengkilap. Sebaliknya, cat kayu dan besi yang berbahan dasar minyak (solvent based) memiliki tampilan yang mengkilap. Pilihan tentu tergantung selera dan kebutuhan masing-masing. Yang jelas, dilihat dari fungsinya cat dinding mengkilap dengan permukaan licin biasanya digunakan untuk ruangan lembab seperti kamar mandi dan dapur. Jadi, kalau ada kotoran menempel, lebih mudah dibersihkan. Sedangkan untuk ruang tamu, ruang tidur, dan ruang keluarga, lebih sering dipakai cat dengan hasil matt atau semi gloss

Cara Membuat Asap Warna Warni ( smoke bomb )

Cara Membuat Asap Warna Warni ( Smoke Bomb )

http://resepkimiaindustri.blogspot.com/
Asap warna warni atau yang sering disebut smoke bomb biasanya digunakan suporter bola untuk mendukung tim jagoannya, supaya suasanya menjadi ceria dan lebih meriah.
asap warna dipasaran di jual dengan harga yang cukup mahal. tidak ada salahnya kita membuat asap warna sendiri
dengan bahan yang sederhana dan mudah didapatkan di pasaran.
Potassium nitrat merupakan bahan untuk pupuk, bahan tersebut bisa dibeli di toko pertanian. saat pembuatan jauhkan
dari bensin dan anak anak





bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan asap warna warni atau smoke bomb :
- soda kue bubuk
- 40 gram gula pasir
- 60 gram potasium nitrat / kalium ( KNO3 )
- pewarna yang tahan air ( lebih baik pewarna serbuk ) / organic powder dye
- kaleng bekas
- sumbu pemicu
- kapas

cara membuat asap warna warni atau smoke bomb:
- campurlah potasium nitrat dengan gula pasir di panci kecil dengan perbandingan 60 : 40
- masak dengan api kecil dan aduk terus ( agar tidak terbakar ) sampai campuran mengental dan berubah warna menjadi cokelat
- tambahkan 1 sendok makan soda bubuk
- masukkan 3 sendok makan pewarna
- aduk lagi sampai mengental
- masukkan campuran ke dalam kaleng tabung sampe 4/5 bagian
- tusuk bangian tengah dengan kayu / sumpit / bolpoint
- tunggu 1 jam lalu cabut
- masukkan sumbu pemicu ke lubang di tengah, sumbat dengan kapas ( ujung sumbu harus lebih tinggi dari kaleng )
- lapisi seluruh bagian kaleng dengan selotip tebal bisa menggunakan tap selotip yang berwarna hitam
- selesai



 jika masih bingung silahkan tonton video cara membuat asap warna warni berikut




keyword:

smoke bomb, jual smoke bomb, facebook bewarna, jual flare, jual flare supporter

Asam Asetat ( CH3COOH ) atau Asam Cuka

Asam Asetat ( CH3COOH ) atau Asam Cuka


Asam asetat adalah senyawa kimia asam organik yang dapat di produksi dalam berbagai konsentrasi. dalam bentuk murni asam asetat di kenal sebagai asam asetat glasial karena berubah menjadi kristal jika dalam suhu dingin.
asam asetat atau asam cuka dapa juga digunakan untuk pemberi rasa asam dan aroma pada makanan, Asam asetat juga digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena teraflalat, selulosa asetat dan polivin asetat, maupun berbagai macap serat dan kain
dalam industri makananm, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. dirumah tangga asam asetat encer juga digunakan sebagai pelunak air.
Kondisi asam akan menghambat pertumbuhan bakteri, menjaga makanan aman dari kontaminasi ( dapat dikatakan bisa juga di gunakan sebagai bahan pengawet ),
dalam setahun kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6/5 juta ton.
cuka di dalam industri makanan biasanya campuran dengan konsentrasi asam asetat sekitar 5 persen.



Nama sistematis Asam etanoat
Asam asetat
Nama alternatif Asam metanakarboksilat
Asetil hidroksida (AcOH)
Hidrogen asetat (HAc)
Asam cuka


Rumus molekul CH3COOH
Massa molar 60.05 g/mol
Densitas dan fase 1.049 g cm−3, cairan
1.266 g cm−3, padatan
Titik lebur 16.5 °C (289.6 ± 0.5 K) (61.6 °F)[1]
Titik didih 118.1 °C (391.2 ± 0.6 K) (244.5 °F)[1]
Penampilan Cairan tak berwarna atau kristal
Keasaman (pKa) 4.76 pada 25 °C
Warna: Tidak berwarna
Bau: Tajam
Nilai pH (50g/l H2O): (20oC) 2,5
Kekentalan Dinamik: (20oC) 1,22 mm2/s
Kekentalan Kinematik: (20oC) 1,77
Titik lebur: (17oC)
Titik didih: 116-118
Suhu penyalaan: 485oC
Titik nyala: 39oC
Batas ledakan: Lebih rendah 4 Vol%, leboh tinggi 19,9 Vol%
Tekanan uap: (20oC) 1,54 hPa
Densitas uap relatif: 2,07
Densitas; (20oC) 1,05 g/cm3
Kelarutan dalam air: (20oC) Dapat larut
Log Pow: -0,17
Faktor Biokonsentrasi: 1
Indeks Refraksi: (20oC) 1,37

PROSES PRODUKSI ASAM ASETAT / ASAM CUKA
Asam asetat dapat diproduksi secara sintetis maupun seara alami melalui fermentasi bakteri. Sekarang ini
hanya 10 persen dari produksi asam asetat di hasilkan melalui proses alami. namun kebanyakan hukum yang mengatur bahwa asam asetat yang
terdapat dalam cuka diharuskan berasal dari proses biologis. dari asam asetat yang diproduksi oleh industri kimia, 75 persen diproduksi melalui karbonilasi metanol.


BAHAYA ASAM ASETAT MURNI

- dapat menyebabkan luka bakar yang parah
- mudah terbakar
- uap asam asetat yang terhirup dapat mengakibatkan iritasi pada hidung dan tenggorokan
- kadar yang tinggi dapat menyebabkan peradangan saluran pernafasan dan akumulasi cairan pada paru - paru
- dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kerusakan pada mata secara permanen
- bila tertelan dapat menyebabkan gangguan saluran usus.

TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA JIKA TERKENA ASAM ASETAT

Mata:
Jika terkena mata segera siram dengan air bersih. Dan hubungi petugas medis segera.
Kulit:
Jika terkena kulit, segera basuh kulit dengan air sedikitnya selama 15 menit. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Terhirup:
Jika terhirup, segera cari tempat yang mengandung udara bersih. Jika pingsan, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan medis perhatian segera.
Tertelan:
Diusahakan untuk tidak  memuntahkannya kecuali bila diarahkan oleh petugas medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang pingsan. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul.

EFEK JIKA TERKENA ASAM ASETAT

efek jangka pendek
Uap asam dapat mengakibatkan iritasi pada hidung dan tenggookan. Kadar yang tinggi dapat menyebabkan peradangan saluran pernafasan dan akumulasi cairan pada paru-paru. Jika terkena gas tersebut dapat mengakibatkan kerusakan jaringan terutama pada selaput lendir mata, mulut dan saluran pernapasan. Tersentuh dengan kulit dapat menghasilkan luka bakar. Terhirup gas tersebut akan menghasilkan iritasi pada saluran pernapasan, yang ditandai dengan batuk, tersedak, atau sesak napas. Radang pada mata ditandai dengan mata kemerahan, penyiraman, dan gatal. Radang kulit yang ditandai dengan gatal, merah pada kulit.

efek jangka panjang
Iritasi pada hidung, tenggorokan, mata dan kulit, serta dapat menimbulkan erosi pada gigi. Berbahaya jika terjadi terkena kulit, tertelan, terhirup. Efek mutagenik: mutagenik untuk sel somatik mamalia, mutagenik untuk bakteri dan  ragi. Substansi mungkin beracun untuk ginjal, mukosa, selaput, kulit, gigi. Jika terkena zat ini secara berkelanjutan dapat merusak organ saraf. Terkena dalam waktu yang lama dengan  zat tersebut dapat menghasilkan iritasi mata kronis dan iritasi kulit yang parah, menyebabkan iritasi saluran pernapasan, menyebabkan serangan infeksi bronkus.


fermentasi asam asetat, harga asam asetat, kegunaan asam asetat, manfaat asam asetat, massa jenis asam asetat, mencari uang lewat internet, mendapat uang lewat internet, mendapatkan uang lewat internet, mr asam asetat, msds asam asetat, msds asam asetat glasial, pembuatan asam asetat, pengertian asam asetat, ph asam asetat, reaksi asam asetat, rumus asam asetat, rumus kimia asam asetat, uang lewat internet, , 

TBHQ ( Tersier Butil Hidroksi Quinolin )


TBHQ ( Tersier Butil Hidroksi Quinolin )


TBHQ (Tersier Butil Hidroksi Quinolin)
· Type: Antioksidan
· CAS No: 1948-33-0
· E Nomor:. E319
· EINECS No: 217-752-2
· Formula Molekul: C10H14O2
· Nama lain: TBHQ, Tert-butil hidrokuinon, Butylhydroquinone; tersier butil hidrokuinon
· Merek Nama: Honne


TBHQ adalah Tersier Butil Hidroksi Quinolin merupakan bahan kimia yang mempunyai fungsi sebagai anti oksidan, biasanya
TBHQ / Tersier Butil Hidroksi Quinolin mempunyai ciri ciri berwarna putih kristal abu abu, sangat ringan dan berbau khusus
larut dalam etanol, asam asetat, seter ethyle, isopropil alkohol, eter, minyak sayur. berubah menjadi merah muda jika terkontiminasi dengan alkali.
anti oksidan ini berasal dari bahan kimia sintesis dan bukan merupakan anti oksidan alami. zat ini berfungsi untuk mencegah oksidasi minyak dan lemak,
sehingga dapat memperpanjang masa simpan makanan olahan.
Parahnya lagi, TBHQ juga biasa ditemukan dalam pestisida, kosmetik dan parfum karena bisa mengurangi penguapan.

efek samping penggunaan atau mengkonsumsi TBHQ secara berlebihan adalah
- mual
- telinga berdenging
- mengigau
- sesak napas

demikian pengertian dari TBHQ semoga dapat membantu anda