SAKARIN
ZAT PEMANIS, PENGERTIAN PEMANIS, BAHAN PEMANIS MAKANAN, PEMANIS RENDAH KALORI, PEMANIS BUATAN PADA MAKANAN, ZAT PEMANIS PADA MAKANAN, PERNGERTIAN ZAT PEMANIS, PENGGANTI GULA
Nomor CAS [81-07-2]
PubChem 5143
KEGG D01085
ChEBI 32111
SMILES O=C2c1ccccc1S(=O)(=O)N2
InChI 1/C7H5NO3S/c9-7-5-3-1-2-4-6(5)12(10,11)8-7/h1-4H,(H,8,9)
Rumus kimia C7H5NO3S
Massa molar 183.18 g mol−1
Penampilan White crystalline solid
Densitas 0.828 g/cm3
Titik lebur 228.8-229.7 °C
Kelarutan dalam air 1 g per 290 mL
SAKARIN
membahas tentang sakarin jadi teringat waktu kita kecil orang tua kita melarang jajan es sembarangan, yang katanya mengandung " sakarin "
memang sakarin adalah bahan pemanis makanan pengganti gula yang harganya lebih murah dari gula lebih manis 300 kali dari pada gula.
Sakarin juga sering di sebut pemanis makanan tanpa kalori. sakarin ini telah banya di gunakan sebagai bahan pemanis makanan dan minuman tanpa kalori selama lebih dari 100 tahun. nah banyangkan berarti kakek nenek kita setidaknya pernah ngerasain manisnya sakarin juga hehe
oke kita lanjut bray
saat ini sakarin digunakan dalam berbagai bahan industri pemanis makanan dan minuman bebas kalori, mulai dari makanan yang dipanggang serta yang lainnya contohnya
contoh penggunaan sakarin dan pemanis buatan makanan:
- permen
- selai
- buah kalengan
- taburan pencuci mulut
- saus salat
- vitamin
- farmasi
nah kita sudah tahu apa itu sakarin dan penggunaan sakarin alangkah lebih baik kalau kita juga mesti tahu sejarah sakarin
SEJARAH SAKARIN
sakarin atau yang biasa orang sebut pemanis buatan, bahan pemanis makanan dll secara tidak sengaja ditemukan oleh seorang ahli kimia yang berasal dari rusia bernama CONSTANTIN FAHLBERG ( 1850 - 1910 ).
pada suatu hari di tahun 1879 setelah bekerja seharian di dalam laboraturiumnya, ia lupa mencuci tangan. ia lupa untuk mencuci tangan. Hari itu dia “bermain-main” dengan bahan campuran arang dan tembakau dalam rangka meneliti kegunaannya. [3]Saat tiba makan malam di rumah, dia menyadari bahwa kue rolls yang dia santap sebagai makan malam berasa lebih manis dan lain dari biasanya. [3] Ditanyakan kepada istrinya apakah dia memberikan gula ke kuenya, yang dijawab tidak oleh sang istri. [3] Kue-kue rolls tersebut berasa normal seperti biasa bagi lidah istrinya. [3] Lalu Fahlberg menyadari bahwa rasa manis tersebut berasal dari tangannya, dan keesokan harinya dia kembali ke laboratoriumnya dan mulai meneliti lebih lanjut sampai menemukan sakarin.
Penggunaannya secara komersial sudah diterapkan sejak tahun 1884. Namun sakarin baru terkenal oleh masyarakat luas setelah perang dunia I, di mana sakarin berperan sebagai pemanis alternatif pengganti gula pasir sulit diperoleh. Sakarin menjadi lebih populer lagi di pasaran pada tahun 1960-an dan 1970-an. Saat itu, sifatnya sebagai pemanis tanpa kalori dan harga murahnya menjadi faktor penarik utama dalam penggunaan sakarin. Selain itu sakarin tidak bereaksi dengan bahan makanan, sehingga makanan yang ditambahkan sakarin tidak mengalami kerusakan. Sifat yang penting untuk industri minuman kaleng atau kemasan. Karena itulah, sakarin dalam hal ini sering digunakan bersama dengan aspartame; agar rasa manis dalam minuman tetap bertahan lama. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, aspartame tidak bertahan lama dalam minuman kemasan.
KEAMANAN SAKARIN
Sakarin telah menjadi topik penelitian ilmiah yang luas dan merupakan salah satu bahan yang paling sering dikaji di dalam pasokan pangan. Penelitian luas pada populasi manusia memastikan bahwa sakarin aman bagi penggunaan oleh semua kalangan, termasuk anak-anak dan ibu hamil atau menyusui. Bahan ini dibolehkan untuk digunakan pada makanan dan minuman di lebih dari 100 negara di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat. Sakarin telah ditinjau dan dianggap aman oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA), Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA), dan European Food Safety Authority (EFSA).
Saat ini, otoritas kesehatan di seluruh dunia setuju bahwa sakarin aman bagi konsumsi manusia. Namun, keamanan sakarin diragukan pada awal 1970-an setelah sejumlah studi pada tikus jantan yang diberikan sakarin dosis tinggi (setara dengan ratusan kaleng minuman ringan rendah kalori sehari selama seumur hidup) memperlihatkan naiknya kejadian kanker kandung kemih. Studi-studi selanjutnya memperlihatkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kanker pada tikus terkait secara khusus dengan fisiologi saluran kemih tikus jantan namun tidak berlaku pada manusia. Selain itu, studi epidemiologis juga tidak menemukan kaitan antara konsumsi sakarin dan kanker kandung kemih pada manusia. Semua faktor ini, ditambah dengan penelitian yang dilakukan selama lebih dari 25 tahun terakhir menunjukkan dengan sangat meyakinkan bahwa sakarin tidak menyebabkan kanker pada manusia, sehingga sakarin “dicoret” dari Laporan tentang Karsinogen oleh Program Toksikologi Nasional Amerika Serikat pada tahun 2000.
BAHAYA PEMANIS BUATAN JIKA KONSUMSI BERLEBIH
Pemanis buatan banyak menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. Siklamat dan sakarin dapat menyebabkan kanker kandung kemih dan migrain. Siklamat memunculkan banyak gangguan bagi kesehatan, di antaranya tremor, migrain dan sakit kepala, kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, iritasi, asma, hipertensi, diare, sakit perut, alergi, impotensi dan gangguan seksual, kebotakan, dan kanker otak. *Sorbitol, suatu poliol (alkohol gula), bahan pemanis yang ditemukan dalam berbagai produk makanan. Rumus kimiawi C6H14O6, struktur molekulnya mirip dengan glukosa, hanya gugus aldehide pada glukosa diganti menjadi gugus alkohol. Kemanisan sorbitol sekitar 60% dari kemanisan sukrosa (gula tebu) dengan ukuran kalori sekitar sepertiganya. Rasanya lembut di mulut dengan rasa manis . orbitol dapat mengakibatkan nyeri pada perut, dan diare. Sorbitol juga dapat memperburuk Sindrom usus Bahkan karena tidak diet sorbitol, sel memproduksi sorbitol alami.Bila terlalu banyak sorbitol dihasilkan di dalam sel, dapat menyebabkan kerusakan.