Diberdayakan oleh Blogger.

Facebook Like











Ads google test

Home » , » Halogen ( pengertian halogen, fungsi halogen, reaksi halogen dengan logam lain )

Halogen ( pengertian halogen, fungsi halogen, reaksi halogen dengan logam lain )

Halogen ( pengertian halogen, fungsi halogen, reaksi halogen dengan logam lain )



Pengertian halogen


Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan 7 (VII atau VIIA pada sistem lama) di tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Istilah ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, jadi ia juga merupakan golongan paling non-logam.

Ahli kimia Swedia Baron Jöns Jakob Berzelius mengistilahkan "halogen" yang dibentuk dari kata-kata Yunani ἅλς (háls), "garam" atau "laut", dan γεν- (gen-), dari γίγνομαι (gígnomai), "membentuk"m sehingga berarti "unsur yang membentuk garam". Halogen akan membentuk garam jika direaksikan dengan logam.

Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul dwiatom (misalnya Cl2). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.

Lampu halogen adalah lampu pijar berisi gas mulia yang dicampur dengan sedikit gas unsur halogen.

Halogen, yang terdiri dari fluor, klor, brom, dan iod, tidak pernah ditemukan
dalam keadaan bebas di alam karena tingkat reaktifitasnya yang sangat tinggi
(Brady, 1990: 791).

halogen hanya ditemukan sebagai anion
dalam bentuk garam dan mineral (Mc. Murry dan Fay, 2000: 225).

Halogen merupakan unsur-unsur nonlogam di mana terdapat dalam bentuk molekul
diatomik. Halogen mempunyai konfigurasi elektron valensi ns2
 np5 (Mc. Murry dan Fay, 2000: 225).



Dari gambar diatas tampak bahwa titik didih dan titik leleh naik seiring dengan
bertambahnya nomor atom. Hal ini karena fakta menunjukkan bahwa
molekul-molekul yang lebih besar mempunyai gaya tarik-menarik Van der
Waals yang lebih besar daripada yang dimiliki molekul-molekul yang lebih
kecil.

Kecuali gas mulia, halogen mempunyai energi ionisasi dan elektronegatifitas
yang paling tinggi dari golongan unsur manapun. Dari unsur
golongan VII A, fluorlah yang paling erat mengikat elektron-elektronnya,
dan iod yang paling lemah. Kecenderungan ini bisa dikaitkan dengan ukuran
atom halogen (Keenan, dkk, 1992: 228).





Ada suatu penurunan yang teratur dalam keaktifan kimia dari fluor
sampai iod, sebagaimana ditunjukkan oleh kecenderungan dalam kekuatan
mengoksidasinya. Molekul fluor yang beratom dua (diatom) F2
merupakan zat pengoksidasi yang lebih kuat daripada unsur lain yang manapun dalam
keadaan normalnya.

Baik fluor maupun klor membantu reaksi pembakaran dengan cara yang
sama seperti oksigen. Hidrogen dan logam-logam aktif terbakar dalam salah
satu gas tersebut dengan membebaskan panas dan cahaya. Reaktivitas fluor
yang lebih besar dibanding klor terungkap oleh fakta bahwa bahan-bahan
yang biasa termasuk kayu dan beberapa plastik akan menyala dalam atmosfer
fluor.

Keempat unsur halogen tersebut semuanya sangat merangsang sekali
terhadap hidung dan tenggorokan. Brom, suatu cairan yang merah tua, pada
suhu kamar mempunyai tekanan uap yang tinggi. Brom cair merupakan
salah satu reagen kimia yang paling berbahaya karena efek uap tersebut
terhadap mata dan saluran hidung. Klor dan fluor harus digunakan hanya
dalam kamar asam dan dalam ruangan dengan pertukaran udara (ventilasi)
yang baik. Beberapa hisapan klor pada 1.000 ppm bersama napas kita akan
mematikan. Semua halogen harus disimpan jauh dari kontak dengan zat-zat
yang dapat dioksidasi (Keenan, 1992: 229).

Reaksi-reaksi halogen sebagai berikut.


a. Reaksi Halogen dengan Logam

Halogen bereaksi dengan semua logam dalam sistem periodik unsur
membentuk halida logam. Jika bereaksi dengan logam alkali dan alkali
tanah, hasilnya (halida logam) dapat dengan mudah diperkirakan,
sedangkan bila bereaksi dengan logam transisi, produk (halida logam)
yang terbentuk tergantung pada kondisi reaksi dan jumlah reaktannya
(Mc. Murry dan Fay, 2000: 226).
Reaksi: 2 M + n X2 ⎯⎯→ 2 MXn
, dengan: M = logam
X = F, Cl, Br, I
Tidak seperti unsur logam, semakin ke bawah halogen menjadi kurang
reaktif karena afinitas elektronnya semakin berkurang, atau dengan kata
lain F2 > Cl2 > Br2 > I2
 (Mc. Murry dan Fay, 2000: 227).

b. Reaksi Halogen dengan Hidrogen

Halogen bereaksi dengan gas hidrogen membentuk hidrogen halida
(HX). Hidrogen halida sangat berharga karena bersifat asam jika
dilarutkan dalam air. Kecuali hidrogen fluorida, semua hidrogen halida
yang lain merupakan asam kuat jika dimasukkan ke dalam larutan (Mc.
Murry dan Fay, 2000: 227).
Reaksi: H2
(g) + X2
 2 HX(g), dengan X = F, Cl, Br, I

c. Reaksi Halogen dengan Halogen Lain

Halogen mempunyai molekul diatomik, maka tidaklah mengherankan
jika dapat terjadi reaksi antarunsur dalam golongan halogen. Reaksi
antarhalogen ini dapat disamakan dengan proses redoks, di mana unsur
yang lebih reaktif merupakan oksidator, sedangkan unsur yang kurang
reaktif merupakan reduktor (Mc. Murry dan Fay, 2000: 227).
Reaksi: X2
 + Y2 → 2 XY,

dengan X, Y = F, Cl, Br, I


Fungsi senyawa halogen


a. Senyawa Halogen yang bereaksi dengan alkena membentuk senyawa halogenalkena seperti Kloroetena dan Tetrafluoroetena yang berfungsi dalam pembuatan plastik PVC dan PTFE.

b. Senyawa Halogen yang bereaksi dengan hidrogen membentuk asam Halida seperti asam klorida yang berfungsi untuk mengekstraksi logam.

c. Senyawa Halogen dengan logam seperti NaCL (Natrium Klorida) berfungsi sebagai bahan penyedap masakan, bahan pengawet dan untuk meningkatkan salinitas bahan.

d. Senyawa Halogen yang berikatan dengan Alkana akan membentuk Alkil halida seperti CFC, HCFC, HFC, dll yang berfungsi sebagai pendingin, bahan baku aerosol, pelarut dan pembersih kering pada berbagai jenis pengeringan minyak.


Keyword: 
halogen adalah, halogen yang mudah direduksi, halogen bersifat oksidator kuat karena, halogen ppt, halogen kimia, halogen dan gas mulia, halogen lamp, halogen artinya, halogen bulb, halogen bersifat reaktif, halogen berwujud cair
halogen bersifat radioaktif, halogen di alam, halogen dalam bahasa yunani, halogen dalam bahasa yunani memiliki arti
halogen dan senyawa halogen, halogen dengan sifat oksidator terkuat, halogen dalam kimia, halogen dan gas mulia ppt
halogen dan halida, halogen golongan 7a, halogen gas mulia, halogen golongan, halogen gas

0 komentar:

Posting Komentar