Halogen ( pengertian halogen, fungsi halogen, reaksi halogen dengan logam lain )
Pengertian halogen
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada
golongan 7 (VII atau VIIA pada sistem lama) di tabel periodik. Kelompok ini
terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), astatin (At), dan
unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur
yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Istilah ini berasal dari
istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa
Yunani. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi,
jadi ia juga merupakan golongan paling non-logam.
Ahli kimia Swedia Baron Jöns Jakob Berzelius mengistilahkan
"halogen" yang dibentuk dari kata-kata Yunani ἅλς (háls),
"garam" atau "laut", dan γεν- (gen-), dari γίγνομαι
(gígnomai), "membentuk"m sehingga berarti "unsur yang membentuk
garam". Halogen akan membentuk garam jika direaksikan dengan logam.
Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul dwiatom
(misalnya Cl2). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit
elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu.
Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini
disebut halida.
Lampu halogen adalah lampu pijar berisi gas mulia yang
dicampur dengan sedikit gas unsur halogen.
Halogen, yang terdiri dari fluor, klor, brom, dan iod, tidak
pernah ditemukan
dalam keadaan bebas di alam karena tingkat reaktifitasnya
yang sangat tinggi
(Brady, 1990: 791).
halogen hanya ditemukan
sebagai anion
dalam bentuk garam dan mineral (Mc. Murry dan Fay, 2000:
225).
Halogen merupakan unsur-unsur nonlogam di mana terdapat dalam bentuk
molekul
diatomik. Halogen mempunyai konfigurasi elektron valensi ns2
np5 (Mc. Murry dan
Fay, 2000: 225).
Dari gambar diatas tampak bahwa titik didih dan titik leleh
naik seiring dengan
bertambahnya nomor atom. Hal ini karena fakta menunjukkan
bahwa
molekul-molekul yang lebih besar mempunyai gaya
tarik-menarik Van der
Waals yang lebih besar daripada yang dimiliki
molekul-molekul yang lebih
kecil.
Kecuali gas mulia, halogen mempunyai energi ionisasi dan
elektronegatifitas
yang paling tinggi dari golongan unsur manapun. Dari unsur
golongan VII A, fluorlah yang paling erat mengikat
elektron-elektronnya,
dan iod yang paling lemah. Kecenderungan ini bisa dikaitkan
dengan ukuran
atom halogen (Keenan, dkk, 1992: 228).
Ada suatu penurunan yang teratur dalam keaktifan kimia dari
fluor
sampai iod, sebagaimana ditunjukkan oleh kecenderungan dalam
kekuatan
mengoksidasinya. Molekul fluor yang beratom dua (diatom) F2
merupakan zat pengoksidasi yang lebih kuat daripada unsur
lain yang manapun dalam
keadaan normalnya.
Baik fluor maupun klor membantu reaksi pembakaran dengan
cara yang
sama seperti oksigen. Hidrogen dan logam-logam aktif terbakar
dalam salah
satu gas tersebut dengan membebaskan panas dan cahaya.
Reaktivitas fluor
yang lebih besar dibanding klor terungkap oleh fakta bahwa
bahan-bahan
yang biasa termasuk kayu dan beberapa plastik akan menyala
dalam atmosfer
fluor.
Keempat unsur halogen tersebut semuanya sangat merangsang
sekali
terhadap hidung dan tenggorokan. Brom, suatu cairan yang
merah tua, pada
suhu kamar mempunyai tekanan uap yang tinggi. Brom cair
merupakan
salah satu reagen kimia yang paling berbahaya karena efek
uap tersebut
terhadap mata dan saluran hidung. Klor dan fluor harus
digunakan hanya
dalam kamar asam dan dalam ruangan dengan pertukaran udara
(ventilasi)
yang baik. Beberapa hisapan klor pada 1.000 ppm bersama
napas kita akan
mematikan. Semua halogen harus disimpan jauh dari kontak
dengan zat-zat
yang dapat dioksidasi (Keenan, 1992: 229).
Reaksi-reaksi halogen sebagai berikut.
a. Reaksi Halogen dengan Logam
Halogen bereaksi dengan semua logam dalam sistem periodik
unsur
membentuk halida logam. Jika bereaksi dengan logam alkali
dan alkali
tanah, hasilnya (halida logam) dapat dengan mudah
diperkirakan,
sedangkan bila bereaksi dengan logam transisi, produk (halida
logam)
yang terbentuk tergantung pada kondisi reaksi dan jumlah
reaktannya
(Mc. Murry dan Fay, 2000: 226).
Reaksi: 2 M + n X2 ⎯⎯→ 2
MXn
, dengan: M = logam
X = F, Cl, Br, I
Tidak seperti unsur logam, semakin ke bawah halogen menjadi
kurang
reaktif karena afinitas elektronnya semakin berkurang, atau
dengan kata
lain F2 > Cl2 > Br2 > I2
(Mc. Murry dan Fay,
2000: 227).
b. Reaksi Halogen dengan Hidrogen
Halogen bereaksi dengan gas hidrogen membentuk hidrogen
halida
(HX). Hidrogen halida sangat berharga karena bersifat asam
jika
dilarutkan dalam air. Kecuali hidrogen fluorida, semua
hidrogen halida
yang lain merupakan asam kuat jika dimasukkan ke dalam
larutan (Mc.
Murry dan Fay, 2000: 227).
Reaksi: H2
(g) + X2
⎯
2 HX(g), dengan X =
F, Cl, Br, I
c. Reaksi Halogen dengan Halogen Lain
Halogen mempunyai molekul diatomik, maka tidaklah
mengherankan
jika dapat terjadi reaksi antarunsur dalam golongan halogen.
Reaksi
antarhalogen ini dapat disamakan dengan proses redoks, di
mana unsur
yang lebih reaktif merupakan oksidator, sedangkan unsur yang
kurang
reaktif merupakan reduktor (Mc. Murry dan Fay, 2000: 227).
Reaksi: X2
+ Y2 → 2 XY,
dengan X, Y = F, Cl, Br, I
Fungsi senyawa halogen
a. Senyawa Halogen yang bereaksi dengan alkena membentuk senyawa halogenalkena seperti Kloroetena dan Tetrafluoroetena yang berfungsi dalam pembuatan plastik PVC dan PTFE.
b. Senyawa Halogen yang bereaksi dengan hidrogen membentuk asam Halida seperti asam klorida yang berfungsi untuk mengekstraksi logam.
c. Senyawa Halogen dengan logam seperti NaCL (Natrium Klorida) berfungsi sebagai bahan penyedap masakan, bahan pengawet dan untuk meningkatkan salinitas bahan.
d. Senyawa Halogen yang berikatan dengan Alkana akan membentuk Alkil halida seperti CFC, HCFC, HFC, dll yang berfungsi sebagai pendingin, bahan baku aerosol, pelarut dan pembersih kering pada berbagai jenis pengeringan minyak.
Keyword:
halogen adalah, halogen yang mudah direduksi, halogen bersifat oksidator kuat karena, halogen ppt, halogen kimia, halogen dan gas mulia, halogen lamp, halogen artinya, halogen bulb, halogen bersifat reaktif, halogen berwujud cair
halogen bersifat radioaktif, halogen di alam, halogen dalam bahasa yunani, halogen dalam bahasa yunani memiliki arti
halogen dan senyawa halogen, halogen dengan sifat oksidator terkuat, halogen dalam kimia, halogen dan gas mulia ppt
halogen dan halida, halogen golongan 7a, halogen gas mulia, halogen golongan, halogen gas
0 komentar:
Posting Komentar