Diberdayakan oleh Blogger.

Facebook Like











Ads google test

Amonia ( NH3 )

Amonia NH3


Pengertian amonia

Amonia Adalah  senyawa kimia dengan rumus NH3. Biasanya senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut bau amonia).

gas tidak berwarna berbau tajam dan sangat larut dalam air terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Amonia adalah senyawa yang stabil dan berfungsi sebagai bahan awal untuk produksi banyak senyawa nitrogen yang penting secara komersial.

Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan dapat merusak kesehatan.

amonia di AS diatur sebagai gas tak mudah terbakar, amonia masih digolongkan sebagai bahan beracun jika terhirup, dan pengangkutan amonia berjumlah lebih besar dari 3.500 galon (13,248 L) harus disertai surat izin





Pembuatan Amonia


Amonia dapat dibuat dengan proses Haber-Bosch, pada suhu 370 – 540 °C dan tekanan 10 – 1.000 atm,
dengan menggunakan katalis Fe3O4. Katalis berfungsi untuk memperluas kisi dan memperbesar permukaan aktif,
sedangkan suhu tinggi dilakukan untuk mendapatkan laju reaksi yang diinginkan.
Reaksi: N2(g) + 3 H2(g) → 2 NH3(g)

Amonia dapat terjadi secara alami atau diproduksi secara sintetis.

Amonia yang terdapat di alam (di atmosfer) berasal dari dekomposisi bahan organik.
Produksi amonia buatan melibatkan serangkaian proses kimia untuk menggabungkan ion nitrogen dan hidrogen.





Nama sistematis Amonia Azana[1]
Nama lain         Hidrogen nitrida
                                spiritus Hartshorn
Nitrosil
Vaporol [2]
Rumus molekul NH3
Massa molar        17.0306 g/mol[1]
Penampilan         Gas tak berwarna
                                  berbau tajam
Nomor CAS         [7664-41-7]

Massa jenis and fase 0.6942 g/L, gas.[3]
Kelarutan dalam air 89.9 g/100 ml pada 0 °C.
Titik lebur        -77.73 °C (195.42 K)
Temperatur autosulutan 651 °C
Titik didih        -33.34 °C (239.81 K)
Keasaman (pKa) 9.25
Kebasaan (pKb) 4.75



Manfaat Amonia


Amonia yang digunakan secara komersial dinamakan amonia anhidrat. Istilah ini menunjukkan tidak adanya air pada bahan tersebut. Karena amonia mendidih di suhu -33 °C, cairan amonia harus disimpan dalam tekanan tinggi atau temperatur amat rendah

Amonia dapat digunakan sebagai pupuk. Amonia dapat diterapkan secara langsung atau dalam bentuk garam-garam amonium, seperti amonium nitrat, NH4NO3, amonium sulfat, (NH4)2SO4, dan berbagai amonium fosfat. Urea, (H2N)2C = O, juga digunakan sebagai sumber nitrogen untuk pupuk.

Amonia digunakan Sebagai pendingin dalam pabrik es karena amonia cair mudah menguap dan menyerap banyak panas.

Amonia Di gunakan Untuk Membuat hidrazin (N2H4), bahan bakar roket.

Amonia digunakan Sebagai refrigeran pada sistem kompresi dan absorpsi.

Dalam proses Solvay memerlukan amonia untuk menghasilkan natrium karbonat.

Amonia dapat dengan mudah di campurkan ke dalam air sebagai larutan, sehingga dapat digunakan dalam banyak pembersih. Semprotan jendela, busa pembersih oven, pembersih toilet, Penghilang lilin dan pembersih rumah tangga lainnya. biasanya mengandung 5 persen sampai 10 persen amonia.





Bahaya Amonia Terhadap kesehatan


- Amonia dapat mengIritasi terhadap saluran pernapasan,hidung,tenggorokan,mata terjadi pada 400-700 ppm.Sedang pada 5000 ppm menimbulkan kematian Kontak dengan mata dapatmenimbulkan iritasi hingga kebutaan total. Kontak dengan kulit dapat menyebabkan luka bakar

- Menghirup Gas amonia pada jangka panjang mengakibatkan iritasi pada : hidung,tenggorokan dan paru-paru dan bronkitis.

- Pemaparan konsentrasi gas amonia dalam volume rendah akan menimbulkan batuk dan iritasi hidung dan saluran napas

- Menelan ammonia akan menimbulkan korosi pada mulut, lambung

Bahaya Amonia Terhadap Lingkungan


- menyebabkan kebakaran pada kondisi tertentu
  Pada umumnya Amoniak tidak mudah terbakar, tetapi apabila campuran udara dan amoniak dalam ruangan 13-27% maka akan meledak dan terbakar.

-  Konsentrasi amonia yang tinggi pada permukaan air akan menyababkan kematian ikan, udang, dan binatang air lainnya  yang terdapat pada perairan tersebut  Kadar ammonia yang tinggi pada air sungai menunjukkan adanya pencemaran,

Sifat sifat Amonia


- Amonia dalam suhu kamar berwujud gas yang tidak berwarna.

- Lebih ringan dari udara sehingga akan bergerak ke atas pada keadaan normal. Gas ini sering jatuh ke bawah dan terakumulasi bersama air hujan.

- Amonia larut dalam air. Perbandingannya 1 liter air berbanding dengan 1300 liter volume gas amonia. Karena kelarutannya dalam air sangat tinggi gas ini jarang dijumpai di atas permukaan air.

- Gas amonia mendidih pada suhu 239º K (-35º C) pada tekanan 1 atm.

Asam askorbat ( vitamin c ) pengertian, manfaat, rumus kimia dan bahaya

Asam askorbat ( vitamin c ) pengertian, manfaat, rumus kimia dan bahaya



Pengertian Asam askorbat ( vitamin c )


Asam askorbat adalah salah satu senyawa kimia yang disebut vitamin C, selain asam dehidroaskorbat. Ia berbentuk bubuk kristal kuning keputihan yang larut dalam air dan memiliki sifat-sifat antioksidan. Nama askorbat berasal dari akar kata a- (tanpa) dan scorbutus (skurvi), penyakit yang disebabkan oleh defisiensi vitamin C. Pada tahun 1937, hadiah Nobel dalam bidang kimia diberikan kepada Walter Haworth atas hasil kerjanya dalam menentukan struktur kimia asam askorbat. Pada saat penemuannya pada tahun 1920-an, ia disebut sebagai asam heksuronat oleh beberapa peneliti.



asam askorbat bersifat asam di alam dan larut dengan baik dalam air untuk memberikan larutan agak asam. Ini adalah senyawa kimia organik dengan fungsi polihidroksi yang memberikan sifat antioksidan. Oleh karena itu, asam askorbat digunakan sebagai aditif antioksidan makanan.

Asam askorbat merupakan antioksidan menakjubkan yang melindungi sel dari stres ekstraselular, dengan peningkatan proliferasi sel endotelial, stimulasi sintesis kolagen tipe IV, degradasi oksidasi LDL, menghambat aterosklerosis dan stres intraselular dengan memelihara kadar α-tocopherol pada eritrosit dan neuron,[5] dan melindungi hepatosit dari stress oksidatif akibat paparan alkohol alil. Sifat antioksidan tersebut berasal dari gugus hidroksil dari nomor C 2 dan 3 yang mendonorkan ion H+ bersama-sama dengan elektronnya menuju ke berbagai senyawa oksidan seperti radikal bebas dengan gugus oksigen atau nitrogen, peroksida dan superoksida. Meskipun demikian, di dalam sitoplasma dengan konsentrasi senyawa Fe yang tinggi, asam askorbat dapat bersifat pro-oksidan oleh karena reaksi redoks Fe3+ menjadi Fe2+ yang mencetuskan senyawa superoksida dan pada akhirnya menjadi radikal bebas dengan gugus hidroksil yang sangat reaktif.[3] Vasodilasi/penyempitan pembuluh darah yang umumnya disebabkan oleh turunnya sekresi NO oleh sel endotelial juga dapat diredam asam askorbat dengan meningkatkan sekresi NO oleh sel endotelial melalui lintasan NO sintase atau siklase guanilat, mengreduksi nitrita menjadi NO, dan menghambat oksidasi LDL


Rumus Kimia Asam askorbat




Rumus kimia C6H8O6
Massa molar 176.12 g mol−1
Penampilan Padatan putih kekuningan
Densitas 1,65 g/cm3
Titik lebur (dekomposisi)
Kelarutan dalam air 33 g/100 ml
Kelarutan dalam etanol 2 g/100 ml
Kelarutan dalam glisero 1 g/100 ml
Kelarutan dalam propilena glikol 5 g/100 ml
Kelarutan dalam [[{{{Solvent4}}}]] tak larut dalam dietil eter, kloroform, benzena, minyak, lemak
Keasaman (pKa) 4,10 (pertama), 11,6 (kedua)


Manfaat Asam Aksorbat ( vitamin c ) di dalam tubuh


- Dapat menyembuhkan Sariawan
- Tes Saturasi Status GIzi
- Degenerasi macular
- Meningkatkan eksdresi besi selama pemberia deferoxamine
- Penyembuhan Luka Lama sembuh
- Penyembuhan tulang
- Digunakan Sebagai Antioksidan
- Antivirus
- Sebagai Suplemen Makanan, Kebutuhan dalam Makanan Bagi Tubuh.
- Asupan Asam Askorbat yang memadai dibuuhkan untuk mencegah penyakit scurvy dan menyediakan antioksidan proteksi
- Mencegah dan Mengatasi Scurvy
- Penyakit yang timbul karena defisiensi Asam Askorbat / Vitamin C
- Mengasamkan urin
- Mencegah keparahan Flu
- Menurunkan Resiko kematian pada penderita stroke dengan dosis 45mg/ hari.
- Methemoglobinemia
- Digunakan untuk pengobatan Idiopatik methemoglobinemia


Bahaya konsumsi berlebihan asam askorbat ( vitamin c )


sesuatu yang berlebihan hasilnya tidak akan bagus, begitu juga dengan konsumsi asam askorbat atau yang sering di sebut vitamin c ini
jika kelebihan dari dosis yang ditentukan justru akan menyebabkan beberapa penyakit berbahaya seperti
- pembentukan batu ginjal
- dapat menyebabkan diare
- penggunaan berlebih dapat menyebabkan perut mual
- mungkin juga dapat menyebabkan muntah
- dapat menyebabkan gangguan tidur malam atau sering disebut insomnia
- dapat menyebabkan sakit kepala

Keyword asam aksorbat
antioksidan asam askorbat, asam askorbat, fungsi asam askorbat, harga asam askorbat, jual asam askorbat, kegunaan asam askorbat
manfaat asam askorbat, natrium askorbat, pengertian asam askorbat, rumus asam askorbat, rumus bangun asam askorbat, rumus kimia asam askorbat
rumus molekul asam askorbat, rumus struktur asam askorbat, sifat asam askorbat, struktur asam askorbat, struktur kimia asam askorbat
vitamin c asam askorbat

aseton ( aceton ) fungsi manfaat dan bahaya










aseton ( aceton )

Pengertian aseton

Aseton, juga dikenal sebagai propanon, dimetil keton, 2-propanon, propan-2-on, dimetilformaldehida, dan β-ketopropana, adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Ia merupakan keton yang paling sederhana. Aseton larut dalam berbagai perbandingan dengan air, etanol, dietil eter,dll. Ia sendiri juga merupakan pelarut yang penting. Aseton digunakan untuk membuat plastik, serat, obat-obatan, dan senyawa-senyawa kimia lainnya. Selain dimanufaktur secara industri, aseton juga dapat ditemukan secara alami, termasuk pada tubuh manusia dalam kandungan kecil.

Nomor CAS [67-64-1]
Nomor RTECS AL31500000
SMILES        CC(=O)C
InChI        1/C3H6O/c1-3(2)4/h1-2H3
Rumus molekul CH3COCH3
Massa molar 58,08 g/mol
Penampilan Cairan tidak berwarna
Densitas 0,79 g/cm³, cair
Titik lebur −94,9 °C (178,2 K)
Titik didih 56,53 °C (329,4 K)
Kelarutan dalam air larut dalam berbagai perbandingan
Viskositas 0,32 cP pada 20 °C
Bentuk molekul trigonal planar pada C=O
Momen dipol 2,91 D
Pelarut terkait Air
Etanol
Isopropanol
Toluena

Cara produksi aseton

Aseton dibuat secara langsung maupun tidak langsung dari propena. Secara umum, melalui proses kumena, benzena dialkilasi dengan propena dan produk proses kumena(isopropilbenzena) dioksidasi untuk menghasilkan fenol dan Aseton:

C6H5CH(CH3)2 + O2 → C6H5OH + OC(CH3)2
Konversi di atas terjadi melalui zat antara kumena hidroperoksida, C6H5C(OOH)(CH3)2.

Aseton juga diproduksi melalui propena yang dioksidasi langsung dengan menggunakan katalis Pd(II)/Cu(II), mirip seperti 'proses wacker'.

Dahulu, aseton diproduksi dari distilasi kering senyawa asetat, misalnya kalsium asetat. Selama perang dunia I, sebuah proses produksi aseton dari fermentasi bakteri dikembangkan oleh Chaim Weizmann dalam rangka membantu Britania dalam usaha perang. Proses ini kemudian ditinggalkan karena rendahnya aseton butanol yang dihasilkan.



fungsi aseton

- aseton digunakan sebagai pelepas cat kuku
- aseton digunakan sebagai pelepas lem super
- aseton digunakan untuk mengencerkan dan membersihkan resin kaca serat dan epoksi
- aseton dapat melarutkan berbagai macam plastik dan serat sintetis
- aseton dapat digunakan sebagai penghilang noda tinta permanen
- aseton dapat digunakan sebagai pembersih noda di cangkir
- aseton dapat digunakan untuk membersihkan kotoran keyboard komputer
- aseton dapat digunakan sebagai pengkilap sepatu


Bahaya aseton


BILA TERHIRUP

- Mengiritasi hidung dan tenggorokan.

- Pada konsentrasi tinggi : dapat merusak sistem syaraf.

- Gejala : sakit kepala, pusing, mual, ngantuk, bingung.

- Pada pemaparan berat : bisa timbul hilang kesadaran.

BILA KENA KULIT

- iritasi ringan

BILA KENA MATA

- Iritasi mata sedang sampai berat : mata merah, nyeri dan keluar air mata

BILA TERMAKAN

- Gejala hampir sama seperti terhirup

PADA PEMAPARAN JANGKA PANJANG

- Bisa timbul dermatitis pada kulit/eksim.

- Dapat mengganggu sistem syaraf

Asam sorbat atau Kalium sorbat Fungsi dan penggunaannya


















Asam sorbat

Asam sorbat 

Asam sorbat merupakan golongan umum dari asam lemak rantai panjangtidak jenuh dan efektif sebagai agen fungistatis.
Asam sorbat terutama sangatbermanfaat dalam pengendalian jamur didalam keju yang dikemas.
Padamargarin yang dibuat dari susu fermentasi, dilaporkan bahwa untuk tujuanpengawetan, penambahan asam sorbat yang diperlukan secara fungsionaladalah sepertiga lebih rendah dari asam benzoat.
Selanjutnya ditunjukkanbahwa asam sorbat secara efektif menghadap jamur yang biasanya dijumpaidalam daging, dan sekarang penggunaannya dalam pengolahan berbagaibahan telah dilakukan.




Asam sorbat merupakan anti mikroba yang ditemukan oleh E miler dari jerman (1930) dan CM golding USA (1940). Komponen dari asam sorbatdiisolasi dari minyak mentah rowanberry (sorb apple atau tanaman daripegunungan). Asam sorbat pertama kali dipatenkan oleh C.W. gooding 1945.

Asam sorbat mulai dikomersialkan sejak tahun 1940 sampai 1950. Asamsorbat mulai meluas sejak menjadi preservatif agent. Penelitian menunjukanasam sorbat merupakan agen yang aman. Hasil dari pengembangaannya asamsorbat dikembangkan secara ektensif pada makanan dan material lain di dunia.Riset pada tahun 1950 dan 1960 berhasil mengetahui mekanisme, asamsorbat, aktivitas pertumbuhan mikroba, dan aplikasi komponen bahantambahan makanan

Penggunaan utamanya adalah sebagai pengawet makanan . kalium Sorbat mempunyai berat molekul 150,22 g/mol. Kalium sorbet mudah larut dalam air dan sukar larut dalam etanol, propilen glikol. Kalium sorbat tergolong asam lemak monokarboksilat yang berantai lurus dan mempunyai ikatan tidak jenuh (α-diena). Bentuk yang umum digunakan adalah Na-, Ca- dan K- Sorbat. Tujuan penambahannya adalah untuk mencegah pertumbuhan bakteri, jamur dan kapang .

Sifat-sifat dari Kalium sorbat yaitu : Berbentuk kristal putih atau berbentuk tepung,Berbau khas ,Larut di dalam air, Sukar larut di dalam etanol dan eter , Jarak lebur antara 132oC dan 135oC, Air tidak lebih dari 0,5 % , Sisa pemijaran tidak lebih dari 0,2 % , Logam berat tidak lebih dari 10 bpj

Kalium sorbat efektif dalam berbagai aplikasi termasuk makanan , anggur , dan perawatan pribadi . Zat pengawet K-sorbat mempunyai fungsi dan batasan maksimum penggunaan yang sama dengan asam benzoat. Oleh karena itu penggunaan K-sorbat sebagai pengawet dalam bahan makanan juga tidak boleh berlebihan agar tidak terjadi keracunan. ADI K-sorbat adalah 25 mg/kg berat badan. Penggunaan maksimum K-sorbat dalam makanan berkisar antara 0,05 – 0,3 % untuk yang diaplikasikan langsung dan antara 10 – 20 % untuk yang disemprotkan atau diaplikasikan pada permukaan makanan. Garam sorbat itu lebih sering digunakan karena mempunyai kelarutan yang lebih baik dalam air dan bekerja dalam keadaan tak terdisosiasi, dengan keaktifan 10 – 600 kali

Penggunaan asam sorbat


Asam sorbat untuk olahan keju
Penggunaan sorbat pada produk keju bertujuan untuk mencegahpertumbuhan mold pada permukaan keju selama proses penyimpanan,aging dan distribusi. Selain mencegah pembusukan keju oleh mold, sorbat juga berfungsi mencegah terbentuknya toksik hasil metabolit mold ataumycotoksin

Asam sorbat untuk makanan buah dan olahannya


Penggunan asam sorbat sebagai pengawet dengan kadar 0,05%-0,2% menghambat pertumbuhan organisasi penyebab fermentasi padaproduk sayuran seperti yeast, mold dan bakteri pembusuk.Produk buah-buahan yang diawetkan dengan sorbat adalah buahkering, jus buah, sirup, koktil buah, selai, jelly, sari buah dan wine.Konsentrasi sorbat yang digunakan adalah 0,02-0,05% sudah cukup untukmenjaga kelembaban tinggi pada buah kering. Produk dengankelembaban tinggi sangat cocok dengan pertumbuhan dan pembusukanmold dan yeast. Pada produk dengan kelembaban yang lebih rendah,maka pengguanaan konsentrasi sorbat kebutuhannya lebih rendah.Konsentrasi yang lebih rendah juga dibutuhkan pada produk yang kayaakan gula seperti selai sebab terjadi suatu kombinasi sinergis dalampenghambatan mikroba dengan penggunaan sorbat

Keamanan asam sorbat terhadap tubuh


sorbat dianggap aman karena catatan keamanan jangka panjang dan profil tidak beracun. Kalium sorbat adalah non-iritasi dan non-sensitif. Tetapi pada kondisi yang ekstrim (suhu dan konsentrasi sorbat tinggi) kalium sorbat dapat bereaksi dengan nitrit membentuk produk mutagen yang tidak terdeteksi di bawah kondisi normal penggunaan, bahkan dalam curing asinan. Asam sorbat kemungkinan juga memberikan efek iritasi kulit apabila langsung dipakai pada kulit, sedangkan untuk garam sorbat belum diketahui efeknya terhadap tubuh.

asam benzoat

asam benzoat

http://resepkimiaindustri.blogspot.com/
Asam benzoat/ asam benzene karboksilat/ asam phenil karboksilat (C7H6O2 atau C6H5COOH) merupakan suatu senyawa kimia yang umum digunakan sebagai bahan pengawet yang dianggap GRAS oleh FDA, dan secara kimia dapat dihasilkan melalui oksidasi fase cair dari toluena (Srour, 1989; WHO, 2000). Asam benzoat memiliki bentuk serbuk kristal padat, tidak berwarna, tidak berbau, sedikit terlarut didalam air, tetapi larut dalam etanol dan sangat mudah larut dalam benzena dan aseton. Asam benzoat, dalam bahan pangan umum digunakan sebagai bahan pengawet. Namun diluar itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai penghambat korosi (WHO, 2000). Dalam beberapa penelitian menunjukan bahwa senyawa benzoat dapat ditemukan secara alami pada beberapa jenis tanaman dan juga produk hewani baik dalam bentuk bebas maupun dalam bentuk terikat. Asam benzoat dalam tanaman seperti pada beberapa tanaman berry (±500 mg/kg) seperti cranberry (V.vitis idaea) dan bilberry (V.macrocarpon) dengan kandungan sebesar 300 – 1300 mg/kg buah ditemukan dalam bentuk glikosida (Hegnauer, 1996). Selain tanaman berry, Asam benzoat juga teridentifikasi pada beberapa spesies fitofag dan omnivora seperti pada (lagopus mutus) (Hegnauer, 1989).maupun pada muskox jantan (Ovibos moschatus) (Flood et al, 1989)




Natrium benzoat (C7H502Na), merupakan senyawa yang secara kimia dihasilkan dari reaksi netralisasi asam benzoat dengan natrium hidroksida (NaOH), merupakan salah satu bentuk pengawet benzoat yang sering digunakan untuk menghambat pertumbuhan jamur dan bakteri dengan pKa = 8,0 (Srour, 1989). Secara kimia, natrium benzoat terlarut dalam ethanol, methanol dan etilen glikol dan mempunyai tingkat kelarutan yang lebih tinggi 200 kali (550 – 630 g/liter pada 20°C) dibandingkan asam benzoat (2,9 g/liter pada 20°C). Kelarutan natrium benzoat dalam air yang tinggi ini kemudian menjadikan natrium benzoat lebih sering digunakan dibandingkan asam benzoat

Pembuatan asam benzoat

Asam benzoat pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Distilasi kering getah kemenyan pertama kali dideskripsikan oleh Nostradamus (1556), dan selanjutnya oleh Alexius Pedemontanus (1560) dan Blaise de Vigenère (1596).[2]

Justus von Liebig dan Friedrich Wöhler berhasil menentukan struktur asam benzoat pada tahun 1832.[3] Mereka juga meneliti bagaimana asam hipurat berhubungan dengan asam benzoat.

Pada tahun 1875, Salkowski menemukan bahwa asam benzoat memiliki aktivitas anti jamur

Asam benzoat dapat dibuat dari bromobenzena di mana Bromobenzena dapat diubah menjadi asam benzoat dengan "karbonasi"zat antara fenil magensium bromida.

C6H5MgBr + CO2 → C6H5CO2MgBr
C6H5CO2MgBr + HCl → C6H5CO2H + MgBrCl MgBrCl

Dari benzil alkohol, asam benzoat dapat dibuat dengan cara benzilalkohol dapat direfluks dengan kalium permanganat ataupun oksidator lainnya dalam air. Campuran ini kemudian disaring dalam keadaan panasuntuk memisahkan mangan dioksida, dan kemudian didinginkan untukmendapatkan asam benzoat.






Rumus Molekul Asam Benzoat


Nomor CAS [65-85-0]
PubChem 243
Nomor EINECS 200-618-2
ChEBI 30746
Nomor RTECS DG0875000
SMILES c1ccccc1C(=O)O
InChI 1/C7H6O2/c8-7(9)6-4-2-1-3-5-6/h1-5H,(H,8,9)/f/h8H
Rumus molekul C6H5COOH
Massa molar 122,12 g/mol
Penampilan Padatan kristal tak berwarna
Densitas 1,32 g/cm3, padat
Titik lebur 122,4 °C (395 K)
Titik didih 249 °C (522 K)
Kelarutan dalam air Terlarutkan (air panas)
3,4 g/l (25 °C)
Kelarutan dalam THF, etanol, metanol THF 3,37 M, etanol 2,52 M, metanol 2,82 M [1]
Keasaman (pKa) 4,21

Asam benzoat dapat disintesa dari dari bermacam-macam zat organik seperti benzyl alkohol, benzaldehyde, toluene, dan asam phtalat (The Columbia Enyclopedia, 2004).
            Secara umum ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk membuat asam benzoat diantaranya adalah (Othmer, K., 1978) :
Oksidasi Toluene dengan udara dalam fasa cair
Proses ini merupakan cara yang paling awal digunakan, dimana toluene, katalis, dan udara (atau O2 yang terkandung dalam udara)diumpankan secara kontinyu ke dalam autoclave sehingga terbentuk asam benzoat pada suhu 150 – 250 0C dan tekanan 5-50 atm. Perbandingan udara dan toluene dikendalikan untuk mendapatkan konversi 10-50%.  Panas reaksi dapat dihilangkan dengan refluks toluene dan penggunaan jacket cooling. Autoclave secara kontinyu overflow ke stripper kemudian toluene dipisahkan dan direcycle ke autoclave. Air yang terbentuk dari kondensasi aliran gas harus segera dipisahkan sebelum toluene yang tidak bereaksi dikembalikan ke reaktor.  Pemisahan dapat dilakukan dengan kristalisasi, distilasi, atau kombinasi keduanya. Yield yang diperoleh sekitar 80%. Asam benzoat yang terbentuk kemudian dibentuk menjadi flake atau disublimasi untuk mendapatkan variasu ukuran untuk dijual.
Oksidasi Acetophenone
Campuran acetophenone, asam asetat, dan Mangan asetat tetrahidrat diaduk dengan cepat kemudian aliran O2 dilewatkan pada campuran tersebut. Campuran dipanaskan sampai 800C dimana pada temperatur tesebut berubah warna menjadi coklat tua dan mulai terjadi adsorpsi O2. Temperatur sistem dijalankan pada 92-970C, setelah sekitar 3,5 jam, campuran dipanaskan hingga 105-1100C selama beberapa menit kemudian asam formiat dan asam asetat yang terbentuk selama reaksi dipisahkan dengan distilasi. Residu dilarutkan dengan 500ml air kemudian dengan distilasi uap acetophenone yang tidak bereaksi dipisahkan. Residu kemudian didinginkan kembali dan asam benzoat yang dikristalkan kemudian dikumpulkan pada filter dan dikeringkan. Yield yang didapat adalah 89%dengan kemurnian 98-99%.
Oksidasi Benzyl Bromida
Benzyl bromide dan asam asetat glasial  dimasukkan dalam pipa kaca tertutup didalam shaker bomb, O2 60% dimasukkan sampai tekanan mencapai 300 psig, kemudian dipanaskan sampai 1900C dengan dikocok.Temperatur ini dijaga sampai 3 jam. Bahan-bahan di dalam pipa kemudian didinginkan, ditambahkan air, dan kristal asam benzoat yang terbentuk disaring dari larutan.
Klorinasi Toluene
                                                      light
C6H5CH3  + 3 Cl2            ===>         C6H5CCl3   +  3 HCl
                                              heat
             
                                                  ZnCl2
===>C6H5CCl3  +  2 H2O                                C6H5COOH   +  3 HCl

                                                 (75 – 80%)
Toluene diklorinasi pada 100-150 0C, hingga Specifik grafity mencapai 1,375-1,385 pada 20 0C Sedikit alkali dapat ditambahkan untuk netralisasi residu hydrogen klorida. Benzotriklorid dapat didistilasi kemudian diumpankan dalam bejana yang dilengkapi dengan agitator. Setelah dipanaskan sampai 100 0C, sekitar 0,7 % berat (berdasarkan umpan) Zinc Chloridesebagai katalis. Kemudian air ditambahkan perlahan-lahan di bawah permukaan cairan. Hidrogen klorid yang terlibat dalam reaksi diserap oleh air membentuk hidroclorid acid. Temperatur akan naik secara perlahan sampai 110-115 0C. Pada saat reaksi sempurna dimana ditandai dengan tidak adanya hydrogen klorid, air ditambahkan, dan produk reaksi dibiarkan sampai 0,5 jam dengan pengadukan. Temperatur diturunkan sampai 90-100 0C, air panas ditambahkan untuk melarutkan Zinc Klorid dan hidroclorid acid sisa. Lapisan asam dipisahkan dan dibiarkan mengeras, lapisan air didinginkan, hal ini mempercepat terlarutnya asam benzoat, yang dipisahkan dengan filtrasi, dicuci dengan air dingin, dan ditambahkan pada padatan asam benzoat. Komposisi padatan terdiri dari asam benzoat crude dan jumlah yang bervariasi dari air, pumice, dan impuritas yang lain. Ini dapat diubah menjadi Sodium benzoat kualitas tinggi dengan melarutkan dalam Sodium hidroksid, penyaringan, dan pemurnian larutan benzoat. Asam benzoat crude dapat dimurnikan dengan memberi USP asam benzoat dengan beberapa cara seperti sublimasi atau kristalisasi. Yield 90% dapat tercapai berdasarkan benzotriklorid yang diumpankan.
Dekarboksilasi Pthalyc Anhydrid
Dalam proses ini phtalyc anhydrid direaksikan dengan steam, dan reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
            C6H4 (CO)2O + H2O             ===>    C6H5COOH + CO2
                                                     (85% yield)

Proses pembentukan asam benzoat dari pthalyc anhydrid dapat dilakukan dalam fase cair maupun fase gas.

a.      Proses fase cair
Pthaltc anhydrid cair diumpankan crude dalam ketel tertutup yang dilengkapi agitator efisien. Ditambahkan 2-6% katalis yang terdiri dari kromium dan sodium pthalat dalam jumlah hampir sama. Katalis dapat diumpankan secara terpisah atau dapat juga dengan penambahan secara langsung Kromium hidroksid dan kaustik soda ke dalam reaktor dalam jumlah yang hampir sama. Umpan tersebut kemudian dipanaskan sampai kurang lebih 200 0C dan kemudian 2-20 bagian steam/jam (dari 100 bagian pthalyc anhydrid) dimasukkan dibawah permukaan campuran. Dalam proses juga terbentuk pthalyc acid. Reflux kondensor mengembalikan air, asam benzoat, dan pthalyc acid ke dalam reaktor. Sementara itu CO2 dibuang ke atmosfer. Reaksi dibiarkan berlangsung sampai campuran mengandung kurang dari 5% pthalyc acid. Asam benzoat kemudian dpisahkan dengan distilasi dengan atau tanpa bantuan steam. Pemisahan asam benzoat yang lebih sempurna dilakukan dengan menambahkan kaustik soda sebelum distilasi.
 b. Proses fase gas
Asam benzoat dapat diproduksi dengan dekarboksilasi fase uap dari pthalyc anhydrid. Dalam proses ini, uap pthalyc anhydrid dicampur dengan steam seberat 10-50 kali berat pthalyc anhydrid pada suhu 2000C. Kemudian dilewatkan pada katalis yang diam pada temperatur sekitar 4500C. Campuran katalis terdiri dari seng oksida pada batu apung carier atau tembaga karbonat dan kalsium hidroksida pada butiran batu apung. Karbon dioksida yang dihasilkan dari reaksi dipisahkan dari asam benzoat dengan separator untuk mengambil asam benzoat yang terbawa. Asam benzoat kemudian dipisahkan setelah kondensasi dengan destilasi untuk memisahkan sisa reaktan (pthalyc anhydrid dan H2O). Pthalyc anhydrid yang tidak bereaksi direcycle untuk direaksikan kembali dengan steam. Sementara asam benzoat diambil sebagai produk.

Oksidasi Toluene dengan Sulfur dan Air
Proses tipe ini dapat dapat menghasilkan asam benzoat dari toluene atau asam lain dari bahan baku yang lain. Paten mendiskripsikan bahwa prosesnya adalah sebagai berikut : autoclave dari stainless-steel A4.5-1 diisi dengan 92 g toluene dan19 ml air. Tube glass berukuran besar yang berisi 100 g sulfur diletakkan dalam autoclave sedemikian rupa sehingga saat pertama kali autoclave digoncangkan, isi dalam autoclave bisa bercampur dengan yang ada dalam tube. Autoclave diisolasi dan dipanaskan 625 oC sebelum digoncangkan. Penggoncangan pada temperatur tersebut dilanjutkan selama 90 menit, tekanan meningkat sampai 2250 psig. Autoclave didinginkan dan 70 g hydrogen sulfide dialirkan ke dalam scrubber kaustik. Produk difilter dan dikeringkan, dan cake padat yang merupakan campuran asam benzoate,sulfur, dan by-product didistilasi. Sebagai potongan bagian atas, 79,9 g asam benzoate dan ekivalen netral 124,4 didapatkan. Selanjutnya 5 g didapatkan tertahan dalam kolom, dan dalam aqueous filtrate, 6,8 g ditemukan dalam dasar kolom distilasi, 20,6 terkandung sulfur, dan by-product berwarna gelap lainnya.
Tahap selanjutnya menggunakan oksidan tipe sulfur menunjukkan bahwa hasil yang lebih banyak bisa didapatkan dengan kondisi berbeda. Dengan sulfur dioksid sebagai oksidan (dengan sedikit hydrogen sulfide sebagai inisiator), 82% yield didapatkan, an dengan sedikit penambahan NaOH ke sistem akan didapatkan 83,6% yield. Beberapa proses lain di masa lampau belum pernah dicoba pada skala pabrik.


Oksidasi Toluene dengan Asam Nitrat
Prosesnya adalah sebagai berikut : tangki reaksi harus dalam kondisi asam dan harus mampu beroperasi pada tekanan 75 psi. Tangki diisi 85 lb asam nitrat 67%, 800 lb air, 500 lb toluene, dan 5 lb mangan dioksid. Selama kurang lebih 2 jam, temperature dibawa ke 80-90 oC, tekanan meningkat manjadi 35-40 lb. kondisi ini dipertahankan 6 atau 7 jam. Akhirnya selama 24 jam proses, temperature meningkat menjadi 110oC, dan tekanan meningkat sampai 75 lb. Secara periodic selama proses pemanasan, oksigen (atau gas yang kaya oksigen) dimasukkan dalam kettle di atas pengeluaran. Gas inert dikeluarkan kadang-kadang. Yield dalam proses ini 70-80 % dalam jumlah teoritis.

Oksidasi Toluene dengan Sodium Dikromat
Toluen dan larutan sodium dikromat dalam air dipanaskan pada 250-300 oC, dengan pengadukan yang kasar, dalam autoclave selama 2-3 jam sehingga terbentuk sodium benzoate, sodium hidroksid, dan chromic oxide (Cr2O3). Autoclave didinginkan sampai sekitar 100 oC dan toluene yang tidak bereaksi didistilasi. Asam benzoate ditambahkan untuk menetralkan natrium hidroksid yang terbentuk. Chromic oxide kemudian diambil dari campuran dengan difilter, dicuci, dan dimasukkan kembali ke autoclave bersama-sama dengan air dan cukup natrium hidroksida untuk membentuk sodium khromat. Isi autoclave dikondisikan pada tekanan udara 1400 psi dan dipanaskan menjadi 280-300 oC selama 4-8 jam, sementara itu udara yang kehabisan oksigen sebagian dikeluarkan. Larutan sodium dikromat yang terbentuk digunakan dalam oksidasi pemasukan toluene.

Fungsi Asam benzoat sebagai pengawet

Di kebanyakan negara, senyawa asam benzoat dan garamnya lebih banyak dimanfaatkan sebagai bahan pengawet makanan. Sebagai bahan pengawet, asam benzoat dan natrium benzoat akan efektif apabila digunakan pada kisaran pH 2,5 – 4 dan menjadi kurang efektif apabila digunakan pada pH diatas 4,5
(Rahman, 2007). Di USA, asam benzoat dan natrium benzoat merupakan salah satu senyawa yang dikategorikan GRAS (Generally Recognized as Safe) dengan batasan maksimal adalah 0,1%.

Fungsi Asam benzoat sebagai anti oksidan

Secara struktur kimia, senyawa benzoat dan derivatifnya merupakan salah satu kelompok dari senyawa fenolik, sama seperti asam sinamat yang ditandai pada struktur cincinnya yang tersusun atas cincin fenil dengan adanya asam karboksilat sebagai gugus R nya (March, 1992; .Natella et al, 1999). Struktur kimia benzoat yang tersusun atas cincin fenil dengan beberapa gugus hidroksil itu yang menyebabkan benzoat memiliki salah satu efek sebagai antioksidan. Derivatif benzoat yang paling dikenal memiliki efek sebagai antioksidan salah satunya adalah Protocatechuic acid (Lin et al, 2007).

Sifat antioksidan yang diberikan oleh kebanyakan benzoat dan derivatifnya lebih mendasar pada pencegahan yang disebabkan oleh sejumlah radikal bebas. Adanya gugus hidroksil (OH-) pada cincin fenil itulah yang membuat senyawa benzoat memiliki efek sebagai antioksidan. Dalam hal ini, gugus hidroksil tersebut berperan sebagai anti-radikal yang akan berfungsi sebagai pendonor elektron terhadap senyawa radikal bebas yang menyebabkan adanya kestabilan muatan pada senyawa radikal bebas tersebut (Anonim, 2012). Sroka (2005), mengatakan bahwa intensitas dari aktivitas anti-radikal tersebut salah satunya sangat dipengaruhi oleh jumlah dari gugus hidroksil yang terikat pada cincin aromatiknya.


sumber :
Betaria, S. (2012). Pengembangan Sensor Spektrofotometri Untuk Penentuan Natrium Benzoat didalam Minuman Soft Drink. Undergraduate Theses UNIMED. Medan.
Cahyadi, S. (2006). Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan. PT Bumi Aksara. Jakarta.
Frazier, W.C & D.C, Westhoff. (1988). Food Microbiology 4th Edition. McGraw Hill. New York.
Hegnauer, R. (1966) Chemotaxonomie der Pflanzen. Basel. Birkhäuser Verlag.
Kirk & Othmer, 1989.Encyclopedia of chemical technology 4th Ed. Vol 21
Lin. H.H; Chen, J.H; Huang, C.C; Wang, C.J. (2007). Apoptotic effect of 3,4-dihydroxybenzoic acid on human gastric carcinoma cells involving JNK/p38 MAPK signaling activation. Int.J.Cancer Vol 120(11):2306-2316.
March, J. (1992). Advanced Organic Chemistry 4th Edition. Wiley and Sons. New York.
M. Jones and S.A. Fleming in "Organic Chemistry", Norton, 4th ed., 2010, Chapter 6, p. 227- 230,Chapter 16, p. 797-802; Chapter 17 p. 840
Natella, F; Nardini, M; Felice, M.D & C. Scaccini. (1999). Benzoic and Cinnamic Acid Derivative as Antioxidant : Structure-Activity Relation. J.Agric.Food.Chem Vol 47:1453-1459.
Rahman, M.S. (2007). Handbook of Food Preservation 2nd Edition. CRC Press. New York.
Rasmussen LEL, Hess DL, Haight JD (1990) Chemical analysis of temporal gland secretions collected from an Asian bull elephant during a four-month musth episode. Journal of chemical ecology, 16(7):2167–2181.
Sroka, Z. (2005). Antioxidative and Antiradical Properties of Plant Phenolic. Z.Naturforsch Vol 60:833-843.
Srour, R. (1989). Benzoid Acid : Aromatic Intermediate and Derivatives. Paris.
WHO. (2000). Benzoic Acid and Sodium Benzoate. World Healt Organization. USA
Zentimer, S. (2007). Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Minuman Sari Buah Sirsak (Annona muricata L) Berkarbonasi. Departemen Teknologi Pertanian Universitas Sumatra Utara. Sumatra Utara.

Aspartam

Aspartam

http://resepkimiaindustri.blogspot.com/
Aspartam adalah pemanis buatan yang tersusun dari 2 macam asam amino yaitu asam aspartat dan fenilalanin. Ia ditemukan pada tahun 1965 oleh James Schslatte sebagai hasil percobaan yang gagal. Asam aspartat dan fenilalanin sendiri merupakan asam amino yang menyusun protein, khusus asam aspartat, ia juga merupakan senyawa penghantar pada sistem saraf (neurotransmiter).
Aspartam dijual dengan nama dagang komersial seperti Equal, Nutrasweet dan Canderel dan telah digunakan di hampir 6.000 produk makanan dan minuman di seluruh dunia. Terutama digunakan di minuman soda dan permen.


Aspartam merupakan pemanis rendah kalori dengan kemanisan 200 kali kemanisan gula (sukrosa), sehingga untuk mencapai titik kemanisan yang sama diperlukan aspartam kurang dari satu persen sukrosa. Seperti banyak peptida lainnya, kandungan energi aspartam sangat rendah yaitu sekitar 4 kCal (17 kJ) per gram untuk menghasilkan rasa manis sehingga kontribusi kalorinya bisa diabaikan sehingga menyebabkan aspartam sangat populer untuk menghindari kalori dari gula.



Aspartam merupakan produk bubuk kristal yang tidak berbau dan berwarna putih serta kestabilannya sangatlah bergantung pada waktu, temperatur, pH, dan aktivitas air. Aspartam sangat stabil apabila dalam keadaan kering, tetapi pada temperatur 30 hingga 80 derajat celsius (dipanaskan, disterilisasi, dan lain-lain) maka aspartam akan kehilangan rasa manisnya.
Keunggulan aspartam yaitu mempunyai energi yang sangat rendah, mempunyai cita rasa manis mirip gula, tanpa rasa pahit, tidak merusak gigi, menguatkan cita rasa buah-buahan pada makanan dan minuman, dapat digunakan sebagai pemanis pada makanan atau minuman pada penderita diabetes.





Rumus Molekul Aspartam
Nama kimia N-(L-α-Aspartyl)-L-phenylalanine,
1-methyl ester
Nama lain [NutraSweet]]
Canderel
Equal
Rumus Kimia C14H18N2O5
Massa Molekul 294.301 g/mol
CAS number [22839-47-0]
Titik Lebur 246-247 °C
Titik didih terurai
SMILES [NH3+] [C@@H](CC([O-])=O)C(N[C@@H]
(CC1=CC=CC=C1)C(OC)=O)=O

Penggunaan aspartam ditujukan untuk mengurangi jumlah kalori gula dan biasanya dipakai pada produk-produk diet atau untuk penderita dengan kebutuhan medis tertentu, seperti diabetes. Aspartam dijual dengan nama dagang komersial seperti Equal, Nutrasweet dan Canderel dan telah digunakan di hampir 6.000 produk makanan dan minuman di seluruh dunia. Terutama digunakan di minuman soda dan permen.

Bahaya aspartam
Pada survei epidemiologis, dari 551 orang yang dilaporkan mengalami keracunan Aspartame, gejala yang timbul pada keracunan akut ialah mual, muntah, nyeri perut, mata kabur, pandangan menyempit, nyeri kedua bola mata, hingga kebutaan, jantung berdebar, dan sesak napas.
Pada keracunan kronis, gejala yang sering timbul adalah perubahan pola menstruasi, rambut rontok, rasa haus yang berlebihan, nyeri pada persendian, mudah mengalami infeksi.

Sakit kepala, telinga berdenging, pusing, penurunan daya ingat, depresi, mudah tersinggung, kecemasan berlebihan adalah efek toksik yang sering kali tidak disadari, baik oleh dokter maupun yang bersangkutan, sehingga menjalani berbagai macam pemeriksaan maupun penggunaan obat yang tidak perlu.

Bila ada gejala seperti tersebut, yakinkan terlebih dahulu bahwa tidak ada riwayat mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung Aspartame.

1. Dada

Seseorang yang mengkonsumsi aspartam mungkin akan mendapatkan sesak napas.

Jantung berdebar, tekanan darah tinggi, dan takikardia (tachycardia) merupakan beberapa efek samping lain dari aspartam.

Seseorang juga bisa mengalami alergi pada pernapasan seperti asma karena aspartam.

2. Mata

Aspartam bisa menyebabkan sakit atau kebutaan pada satu atau kedua mata.

Zat ini menyebabkan penglihatan kabur atau masalah pada mata seperti penurunan kemampuan penglihatan, penurunan penglihatan pada malam hari, mata membesar, dll.

Aspartam bisa pula mengurangi produksi air mata serta membuat seseorang kesulitan dalam menggunakan lensa kontak.

3. Telinga

Aspartam diketahui memperbesar resiko masalah telinga seperti tinnitus. Penderita tinnitus seakan mendengar dering atau dengung serta intoleransi parah pada kebisingan.

Aspartam juga memicu gangguan pendengaran pada seseorang.

4. Endokrinal dan Metabolik
Seseorang dapat kehilangan kontrol diabetes, mengalami perubahan siklus menstruasi, kehilangan rambut, kehilangan berat badan, atau PMS parah akibat asupan aspartam.

5. Neurologis

Seseorang yang menggunakan produk aspartam bisa mengalami sakit kepala, kebingungan, kehilangan memori, dan tremor.

Seseorang juga beresiko mengalami pusing, mengantuk berat, nyeri wajah yang tidak biasa, atau serangan epilepsi oleh produk makanan berbasis aspartam.

6. Psikologis

Efek samping psikologis yang dipicu pleh penggunaan aspartam meliputi lekas marah, depresi berat, sifat agresif, fobia, gangguan kepribadian, dan kecemasan.

7. Gastrointestinal

Aspartam dapat menyebabkan mual, sakit ketika menelan, sakit perut, serta diare yang kadang disertai darah dalam tinja.

8. Alergi Kulit

Efek samping aspartam pada kulit meliputi gatal serta reaksi pada mulut dan bibir.

9. Lain-lain

Seseorang mungkin juga mengalami pembengkakan kaki, sering kencing, retensi cairan, dan haus yang berlebihan akibat penggunaan aspartam.

Beberapa gejala kritis akibat konsumsi aspartam adalah tukak lambung, perilaku agresif, keracunan aspartam, kecanduan aspartam, hiperaktif pada anak-anak, cacat lahir, dan keterbelakangan mental.

Terdapat metode detoks yang bisa dilakukan untuk orang yang terpengaruh asupan aspartam.

Usahakan menghindari semua produk bebas gula yang mengandung aspartam.

Cobalah minum banyak air serta secangkir teh hijau karena sangat membantu upaya detoksifikasi alami.

Meskipun pemanis buatan pengganti gula dianggap lebih sehat dibanding gula alami, namun kenyataannya tidak selalu demikian.

Pemanis buatan termasuk aspartam dibuat dari berbagai bahan kimia yang tak jarang berpotensi menimbulkan efek samping bagi kesehatan.[]

asam tartarat

asam tartarat
http://resepkimiaindustri.blogspot.com/
asam tartarat adalah senyawa organik yang diturunkan dari asam askorbat, seperti asam oksalat dan asam trenoat.

Asam tartarat memiliki 4 gugus hidroksil dan merupakan salah satu asam primer yang di jumpai pada buah anggur selain asam malat dan sitrat

Asam tartarat di dalam bahasa inggris memiliki nama lain tartaric acid, Racemic acid, (R,R)-Tartaric acid, DL-Tartaric acid, 2,3-Dihydroxybutanedioic acid, tartrate, Traubensaure, 2,3-Dihydroxysuccinic acid, Uvic acid, DL-Tartrate)



Asam tartarat merupakan hablur tidak berwarna atau bening atau serbuk, warna putih, tidak berbau, rasa asam dan stabil di udara. kelarutan sangat mudah larut dalam air dan mudah larut dalam etanol.
Asam tartarat menjadi tidak stabil bila terkena panas secara terus menerus. asam ini juga dapat bereaksi dengan agen agen oksidafit, reduktif, dan zat alkali


Rumus Kimia Asam tartarat


Nomor CAS [526-83-0]
PubChem 875
KEGG C00898
MeSH tartaric+acid
SMILES O=C(O)C(O)C(O)C(=O)O
InChI 1/C4H6O6/c5-1(3(7)8)2(6)4(9)10/h1-2,5-6H,(H,7,8)(H,9,10)
Rumus molekul C4H6O6 (Basic formula)
HO2CCH(OH)CH(OH)CO2H (Structural formula)
Massa molar 150.087 g/mol
Penampilan white powder
Densitas 1.79 g/mL (H2O)
Titik lebur 171–174 °C (L-tartaric)
206 °C (DL, racemic)
146–148 °C (meso)[2]
Kelarutan dalam air 133 g/100ml (20 °C)
Keasaman (pKa) L(+) 25 °C :
pKa1= 2.95 pKa2= 4.25
meso 25 °C:
pKa1= 3.22 pKa2= 4.85


Larutan asam tartarat dapat membebaskan gas H2 yang mudah meledak, terutama bila larutan ini terpapar dengan logam logam reaktif seperti besi, seng dan alumunium



Asam tartarat pertama kali diisolasi dari kalium tartarat yang dulu dikenal sebagai tartar, pada abad ke 8 oleh alkemis jabir bin hayyan. proses modern di kembangkan pada tahun 1769 oleh kimian swedia carl wilhelm scheele.
asam tartarat memainkan peranan penting dalam penemuan kiralitas kimia. properti asam tartarat pertama kali diamati pada 1832 oleh jean baptiste biot, yang mengamati kemampuannya untuk memutar cahaya terpolarisasi


Fungsi asam tartarat

Asam tartarat memiliki fungsi sebagai pengatur pH sehingga dengan penambahan asam tartarat kedalam media nantinya akan membantu untuk menjaga agar pH berada di kisaran toleransi mikroba yang dibiakan. Dengan begitu mikroba biakan akan tumbuh dengan baik. Penambahan asam tartarat 10% sendiri berfungsi untuk mengatur pH  menjadi 3.5 – 4.0 Nilai pH akan mempengaruhi pertumbuham mikroorganisme. Mikroorganisme yang hidup di lingkungan pH yang tidak sesuai sulit untuk tumbuh optimal, oleh karena itu untuk menumbuhkan mikroorganisme media yang digunakan harus memiliki pH yang sesuai

Bahaya atau Dampak negatif asam tartarat

asam merupakan senyawa kimia sehingga berpotensi memiliki beberapa efek negative bila tubuh kita terpapar. secara umum, asam tartarat adalah molekul beracun yang dapat mengantikan asam malat dalam proses biokimia sel dan dengan demikian terjadi pada pengurangan produksi energi sel.
hasilnya adalah kelelahan dan pusing. aam ini sangat beracun untuk otot. karena dapat menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan paparan asam yang berlebihan, seperti penyakit
- celiac
- fibromyalgia
- sindrom kelelahan
- candiasis
- nyeri otot
dosis tinggi asam tartarat dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian
asam tartarat dapat menimbulkan lesi / luka pada mulut, ulkus lambung, pencernakaan , demam, menggigil, berkeringat, mual, muntah, nyeri otot, kelemahan.

ASAM SITRAT

ASAM SITRAT


http://resepkimiaindustri.blogspot.com/
Asam sitrat adalah asam organik lemah yang biasanya ditemukan dalam daun dan buah tumbuhan genus citrus ( jeruk - jerukan ).
Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia, asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat yang terjadi di dalam mitokondria, yang penting dalam metabolisme makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah lingkungan dan sebagai antioksidan.
Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).

Asam sitrat adalah pengawet yang dapat dibuat dari air kelapa  yang diberi mikroba. Asam sitrat  yang siap pakai banyak dijual bebas ditoko kimia, namun kalau bahan baku air kelapa  banyak, maka lebih baik dibuat sendiri, harganya akan lebih murah.
Selain bahan pengawet tersebut diatas, dalam skala kecil dapat juga menggunakan  pengawet yang sudah lama dikenal dan banyak digunakan didaerah terpencil atau pedesaan berupa; jeruk nipis, asam jawa, garam dapur, gula, bawang putih disesuaikan dengan jenis produk yang dihasilkan. Hanya saja dosis penggunaannya selama ini umumnya belum standar, baru berdasarkan perkiraan pemakai.

Asam sitrat adalah asam yang terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut)




RUMUS ASAM SITRAT



Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7 (strukturnya ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah kanan). Struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.

Asam sitrat juga merupakan suatu asam trikarboksilat, digunakan dalam industri farmasi, makanan dan minuman sebagai “acidifying and flavour agent”. Asam sitrat diproduksi dari beet dan molase dengan cara fermentasi menggunakan Aspergillus niger L – 51.

Mikroba yang dapat menghasilkan asam sitrat cukup banyak. Diantar mikroba tersebut adalah Aspergillus niger, A. wentii, A. ciavatus, Penicillum luteum, P. citrinum, Mucor priformis, Paeocilomyces dicaricatum, Citromeaces prefferianus, Candida guillermondii, Sacharaecopsis lipolytica, Trichoderma viride, Arthroacter paraffimeaus dan Corynebacterium sp. Diantar mikroba tersebut yang dipakai untuk produksi asam sitrat adalah Aspergillus niger dan A. wentii yang merupakan  galur yang paling produktif.



Nama Asam sitrat
Rumus kimia C6H8O7, atau:CH2(COOH)•COH(COOH)•CH2(COOH)
Bobot rumus 192,13 u
Nama lain asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat
Titik lebur 426 K (153 °C)
Temperatur penguraian termal 448 K (175 °C)
pKa1 3,15
pKa2 4,77
pKa3 6,40
ΔfH0 -1543,8 kJ/mol
S0 252,1 J/(mol·K)
Cp 226,5 J/(mol·K)
Densitas 1,665 ×103 kg/m3




Siklus asam sitrat

Siklus asam sitrat



Siklus asam sitrat adalah sederetan jenjang reaksi metabolisme pernapasan selular yang terpacu enzim yang terjadi setelah proses glikolisis, dan bersama-sama merupakan pusat dari sekitar 500 reaksi metabolisme yang terjadi di dalam sel.[2] Lintasan katabolisme akan menuju pada lintasan ini dengan membawa molekul kecil untuk diiris guna menghasilkan energi, sedangkan lintasan anabolisme merupakan lintasan yang bercabang keluar dari lintasan ini dengan penyediaan substrat senyawa karbon untuk keperluan biosintesis.

Metabolom dan jenjang reaksi pada siklus ini merupakan hasil karya Albert Szent-Györgyi and Hans Krebs.

Pada sel eukariota, siklus asam sitrat terjadi pada mitokondria, sedangkan pada organisme aerob, siklus ini merupakan bagian dari lintasan metabolisme yang berperan dalam konversi kimiawi terhadap karbohidrat, lemak dan protein - menjadi karbon dioksida, air, dalam rangka menghasilkan suatu bentuk energi yang dapat digunakan. Reaksi lain pada lintasan katabolisme yang sama, antara lain glikolisis, oksidasi asam piruvat dan fosforilasi oksidatif.

Produk dari siklus asam sitrat adalah prekursor bagi berbagai jenis senyawa organik. Asam sitrat merupakan prekursor dari kolesterol dan asam lemak, asam ketoglutarat-alfa merupakan prekursor dari asam glutamat, purina dan beberapa asam amino, suksinil-KoA merupakan prekursor dari heme dan klorofil, asam oksaloasetat merupakan prekursor dari asam aspartat, purina, pirimidina dan beberapa asam amino.[3]


SEJARAH ASAM SITRAT

Asam sitrat diyakini ditemukan oleh alkimiawan Arab-Yemen (kelahiran Iran) yang hidup pada abad ke-8, Jabir Ibn Hayyan. Pada zaman pertengahan, para ilmuwan Eropa membahas sifat asam sari buah lemon dan limau; hal tersebut tercatat dalam ensiklopedia Speculum Majus (Cermin Agung) dari abad ke-13 yang dikumpulkan oleh Vincent dari Beauvais. Asam sitrat pertama kali diisolasi pada tahun 1784 oleh kimiawan Swedia, Carl Wilhelm Scheele, yang mengkristalkannya dari sari buah lemon. Pembuatan asam sitrat skala industri dimulai pada tahun 1860, terutama mengandalkan produksi jeruk dari Italia.
Pada tahun 1893, C. Wehmer menemukan bahwa kapang Penicillium dapat membentuk asam sitrat dari gula. Namun demikian, pembuatan asam sitrat dengan mikroba secara industri tidaklah nyata sampai Perang Dunia I mengacaukan ekspor jeruk dari Italia. Pada tahun 1917, kimiawan pangan Amerika, James Currie menemukan bahwa galur tertentu kapang Aspergillus niger dapat menghasilkan asam sitrat secara efisien, dan perusahaan kimia Pfizer memulai produksi asam sitrat skala industri dengan cara tersebut dua tahun kemudian.

PEMBUATAN ASAM SITRAT

Dalam proses produksi asam sitrat yang sampai saat ini lazim digunakan, biakan kapang Aspergillus niger diberi sukrosa agar membentuk asam sitrat. Setelah kapang disaring dari larutan yang dihasilkan, asam sitrat diisolasi dengan cara mengendapkannya dengan kalsium hidroksida membentuk garam kalsium sitrat. Asam sitrat di-regenerasi-kan dari kalsium sitrat dengan penambahan asam sulfat.

Cara lain pengisolasian asam sitrat dari hasil fermentasi adalah dengan ekstraksi menggunakan larutan hidrokarbon senyawa basa organik trilaurilamina yang diikuti dengan re-ekstraksi dari larutan organik tersebut dengan air.

FUNGSI ASAM SITRAT DAN MANFAAT ASAM SITRAT


- fungsi asam sitrat dan manfaat asam sitrat sebagai proses pengalengan
Asam sitrat digunakan dalam prose pengalengan berbagai buah-buahan seperti apel, aprikot, pir, buah persik, dan buah-buahan lain yang memiliki kandungan asam rendah.

Asam ini mampu meningkatkan pH makanan kaleng sehingga efektif membantu menghentikan botulisme.

Sebagaimana diketahui, botulisme merupakan bakteri berbahaya yang bisa mengancam kesehatan.

- fungsi asam sitrat dan manfaat asam sitrat sebagai aditif makanan
Asam sitrat sering digunakan sebagai aditif makanan dan agen penyedap.

Senyawa ini dikenal mampu mengawetkan makanan dan minuman, serta digunakan untuk membuat permen karena rasa asamnya.

Saat membeli permen asam, kita sering menemukan lapisan bubuk putih yang tidak lain adalah asam sitrat.

Produsen es krim juga menggunakan asam sitrat sebagai emulsifier dan membantu menghilangkan gelembung-gelembung lemak.

- fungsi asam sitrat dan manfaat asam sitrat sebagai perawatan kulit
Asam sitrat juga digunakan dalam pembuatan produk kecantikan dan dicampur dengan natrium bikarbonat untuk membuat tablet mandi dan bath fizzes.

Selain itu, senyawa ini juga digunakan dalam pembuatan sebagian lotion dan masker kulit. Asam sitrat bertindak sebagai antioksidan yang membantu menyegarkan kulit sehingga membantu mencegah kulit kendur.

- fungsi asam sitrat dan manfaat asam sitrat sebagai perawatan rambut
Asam sitrat umum digunakan bersama dengan sampo untuk mencuci bahan pewarna rambut.

Namun, gunakan asam sitrat dalam jumlah yang sangat kecil karena kuantitas berlebih justru bisa membahayakan rambut.

- fungsi asam sitrat dan manfaat asam sitrat sebagai Agen pembersih
Salah satu penggunaan umum asam sitrat adalah sebagai agen pembersih peralatan dapur dan kamar mandi.

Jika Anda tidak ingin menggosok gelas yang bernoda, cukup gunakan larutan asam sitrat dan noda akan segera terhapus.

Asam Asetat ( CH3COOH ) atau Asam Cuka

Asam Asetat ( CH3COOH ) atau Asam Cuka


Asam asetat adalah senyawa kimia asam organik yang dapat di produksi dalam berbagai konsentrasi. dalam bentuk murni asam asetat di kenal sebagai asam asetat glasial karena berubah menjadi kristal jika dalam suhu dingin.
asam asetat atau asam cuka dapa juga digunakan untuk pemberi rasa asam dan aroma pada makanan, Asam asetat juga digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena teraflalat, selulosa asetat dan polivin asetat, maupun berbagai macap serat dan kain
dalam industri makananm, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. dirumah tangga asam asetat encer juga digunakan sebagai pelunak air.
Kondisi asam akan menghambat pertumbuhan bakteri, menjaga makanan aman dari kontaminasi ( dapat dikatakan bisa juga di gunakan sebagai bahan pengawet ),
dalam setahun kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6/5 juta ton.
cuka di dalam industri makanan biasanya campuran dengan konsentrasi asam asetat sekitar 5 persen.



Nama sistematis Asam etanoat
Asam asetat
Nama alternatif Asam metanakarboksilat
Asetil hidroksida (AcOH)
Hidrogen asetat (HAc)
Asam cuka


Rumus molekul CH3COOH
Massa molar 60.05 g/mol
Densitas dan fase 1.049 g cm−3, cairan
1.266 g cm−3, padatan
Titik lebur 16.5 °C (289.6 ± 0.5 K) (61.6 °F)[1]
Titik didih 118.1 °C (391.2 ± 0.6 K) (244.5 °F)[1]
Penampilan Cairan tak berwarna atau kristal
Keasaman (pKa) 4.76 pada 25 °C
Warna: Tidak berwarna
Bau: Tajam
Nilai pH (50g/l H2O): (20oC) 2,5
Kekentalan Dinamik: (20oC) 1,22 mm2/s
Kekentalan Kinematik: (20oC) 1,77
Titik lebur: (17oC)
Titik didih: 116-118
Suhu penyalaan: 485oC
Titik nyala: 39oC
Batas ledakan: Lebih rendah 4 Vol%, leboh tinggi 19,9 Vol%
Tekanan uap: (20oC) 1,54 hPa
Densitas uap relatif: 2,07
Densitas; (20oC) 1,05 g/cm3
Kelarutan dalam air: (20oC) Dapat larut
Log Pow: -0,17
Faktor Biokonsentrasi: 1
Indeks Refraksi: (20oC) 1,37

PROSES PRODUKSI ASAM ASETAT / ASAM CUKA
Asam asetat dapat diproduksi secara sintetis maupun seara alami melalui fermentasi bakteri. Sekarang ini
hanya 10 persen dari produksi asam asetat di hasilkan melalui proses alami. namun kebanyakan hukum yang mengatur bahwa asam asetat yang
terdapat dalam cuka diharuskan berasal dari proses biologis. dari asam asetat yang diproduksi oleh industri kimia, 75 persen diproduksi melalui karbonilasi metanol.


BAHAYA ASAM ASETAT MURNI

- dapat menyebabkan luka bakar yang parah
- mudah terbakar
- uap asam asetat yang terhirup dapat mengakibatkan iritasi pada hidung dan tenggorokan
- kadar yang tinggi dapat menyebabkan peradangan saluran pernafasan dan akumulasi cairan pada paru - paru
- dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kerusakan pada mata secara permanen
- bila tertelan dapat menyebabkan gangguan saluran usus.

TINDAKAN PERTOLONGAN PERTAMA JIKA TERKENA ASAM ASETAT

Mata:
Jika terkena mata segera siram dengan air bersih. Dan hubungi petugas medis segera.
Kulit:
Jika terkena kulit, segera basuh kulit dengan air sedikitnya selama 15 menit. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Terhirup:
Jika terhirup, segera cari tempat yang mengandung udara bersih. Jika pingsan, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan medis perhatian segera.
Tertelan:
Diusahakan untuk tidak  memuntahkannya kecuali bila diarahkan oleh petugas medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang yang pingsan. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul.

EFEK JIKA TERKENA ASAM ASETAT

efek jangka pendek
Uap asam dapat mengakibatkan iritasi pada hidung dan tenggookan. Kadar yang tinggi dapat menyebabkan peradangan saluran pernafasan dan akumulasi cairan pada paru-paru. Jika terkena gas tersebut dapat mengakibatkan kerusakan jaringan terutama pada selaput lendir mata, mulut dan saluran pernapasan. Tersentuh dengan kulit dapat menghasilkan luka bakar. Terhirup gas tersebut akan menghasilkan iritasi pada saluran pernapasan, yang ditandai dengan batuk, tersedak, atau sesak napas. Radang pada mata ditandai dengan mata kemerahan, penyiraman, dan gatal. Radang kulit yang ditandai dengan gatal, merah pada kulit.

efek jangka panjang
Iritasi pada hidung, tenggorokan, mata dan kulit, serta dapat menimbulkan erosi pada gigi. Berbahaya jika terjadi terkena kulit, tertelan, terhirup. Efek mutagenik: mutagenik untuk sel somatik mamalia, mutagenik untuk bakteri dan  ragi. Substansi mungkin beracun untuk ginjal, mukosa, selaput, kulit, gigi. Jika terkena zat ini secara berkelanjutan dapat merusak organ saraf. Terkena dalam waktu yang lama dengan  zat tersebut dapat menghasilkan iritasi mata kronis dan iritasi kulit yang parah, menyebabkan iritasi saluran pernapasan, menyebabkan serangan infeksi bronkus.


fermentasi asam asetat, harga asam asetat, kegunaan asam asetat, manfaat asam asetat, massa jenis asam asetat, mencari uang lewat internet, mendapat uang lewat internet, mendapatkan uang lewat internet, mr asam asetat, msds asam asetat, msds asam asetat glasial, pembuatan asam asetat, pengertian asam asetat, ph asam asetat, reaksi asam asetat, rumus asam asetat, rumus kimia asam asetat, uang lewat internet, , 

arsenik

arsenik


Nama, lambang, Nomor atom arsen, As, 33
Dibaca /ˈɑrsənɪk/ ar-sə-nik,
also /ɑrˈsɛnɪk/ ar-sen-ik when attributive
Jenis unsur metaloid
Golongan, periode, blok 15, 4, p
Massa atom standar 74.92160(2)
Konfigurasi elektron [Ar] 4s2 3d10 4p3
2, 8, 18, 5
Fase solid
Massa jenis (mendekati suhu kamar) 5.727 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. 5.22 g·cm−3
Titik sublimasi 887 K, 615 °C, 1137 °F
Titik tripel 1090 K (817°C), 3628[1] kPa
Titik kritis 1673 K, ? MPa
Kalor peleburan (grey) 24.44 kJ·mol−1
Kalor penguapan ? 34.76 kJ·mol−1
Kapasitas kalor 24.64 J·mol−1·K−1




banyak kita bertanya tanya apa itu arsenik ?
arsenik adalah unsur kimia yang pada tabel kimia periodik mempunyai simbol as dan nomor atom 33.
bahan ini merupakan bahan metaloid yang sangat terkenal beracun. biasanya senyawa arsenik ini digunakan sebagai pestisida, herbisida dan dalam berbagai aloy.
arsenik biasa berwujud putih tanpa warna dan bau, karena itulah arsenik dikenal dalam urusan racun makanan.
nama arsenik berasal dari bahasa persia zarnig dan bahasa yunani arsenikon yang artinya kuning.
sifat sifat arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang mirip dengan fosfor dan biasa digunakan sebagai pengganti dalam reaksi biokimia.
pada waktu dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida arsenik yang berbau seperti bawang putih.

 Arsenik dalam air tanah bersifat alami, dan dilepaskan dari sedimen ke dalam air tanah karena tidak adanya oksigen pada lapisan di bawah permukaan tanah. Air tanah ini mulai dipergunakan setelah sejumlah LSM dari barat meneliti program air sumur besar-besaran pada akhir abad ke-20, namun gagal menemukan keberadaan arsenik dalam air tanah. Diperkirakan sebagai keracunan masal terburuk dalam sejarah dan mungkin musibah lingkungan terparah dalam sejarah. Di Banglades terjadi epidemik keracunan masal disebabkan oleh arsenik.

Racun pada arsenik 

racun arsenik bisa terjadi secara tiba tiba dan akut akibat terpapar meskipun dalam kar rendah ( misalnya meminum air yang tercampur arsen melebihi batas dan ambang aman}

ciri ciri keracunan arsenik:

- Merasa sakit pada perut
- muntah
- diare
- rasa haus yang hebat
- kram perut
- shok
- napas berbau
- keringat berlebih
- otot lunglai
- perubahan warna kulit
- gangguan syaraf

sifat racun pada arsenik


Arsenik beracun karena mampu menghambat produksi ATP, sumber energi bagi sel-sel hidup, melalui berbagai mekanisme. Di siklus Krebs arsenik menghambat enzim piruvat dehidrogenase, sehingga sintesis ATP menjadi berkurang dan malah meningkatkan produksi hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida ini merupakan oksidator yang sangat reaktif terhadap sel hidup, maka justru sel hidup itulah yang diserang. Sel yang diserang arsenik akan mengalami nekrosis dan kematian dengan segera.

cara mengatasi keracunan arsenik

Cara mengatasi keracunan arsenik berbeda antara keracunan akut dan kronik. Untuk keracunan akut yang belum berlangsung 4 jam, korban diberi ipekak untuk merangsangnya muntah. Dapat juga dilakukan bilas lambung apabila ia tidak dapat minum. Pemberian katartik atau karboaktif dapat bermanfaat. Sedangkan untuk keracunan yang sudah berlangsung lebih lama daripada itu (termasuk juga keracunan kronik), sebaiknya diberi antidotumnya, yaitu suntikan intramuskuler dimerkaprol 3-5 mg/kgBB 4-6 kali sehari selama 2 hari. Pengobatan dilanjutkan 2-3 kali sehari selama 8 hari.

Argon

Argon

Nama, lambang, Nomor atom argon, Ar, 18
Dibaca /ˈɑrɡɒn/
Jenis unsur gas muliaes
Golongan, periode, blok 18, 3, p
Massa atom standar 39.948(1)
Konfigurasi elektron [Ne] 3s2 3p6
2, 8, 8
Fase gas
Massa jenis (0 °C, 101.325 kPa)
1.784 g/L
Massa jenis cairan pada t.d. 1.40 g·cm−3
Titik lebur 83.80 K, −189.35 °C, −308.83 °F
Titik didih 87.30 K, −185.85 °C, −302.53 °F
Titik tripel 83.8058 K (-189°C), 69 kPa
Titik kritis 150.87 K, 4.898 MPa
Kalor peleburan 1.18 kJ·mol−1
Kalor penguapan 6.43 kJ·mol−1
Kapasitas kalor 5R/2 = 20.786 J·mol−1·K−1
Bilangan oksidasi 0, +2
(rarely more than 0)
Elektronegativitas no data (skala Pauling)
Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 1520.6 kJ·mol−1
ke-2: 2665.8 kJ·mol−1
ke-3: 3931 kJ·mol−1
Jari-jari kovalen 106±10 pm
Jari-jari van der Waals 18



Argon adalah suatu unsur kimia yang mempunyai simbol (AR) dengan nomor atom 18. gas mulia urutan ke 4 di periode 8, argoin membentuk 1persen dari atmosfer bumi

pada tahun 1785 Henry cavendish menduga bahwa agron terdapat di udara. a

argon memiliki kelarutan oksigen dan sekitarnya 2,5 lebih mudah larut dalam air dari nitrogen

Argon bisa terhirup dan masuk ke dalam tubuh. Jika terhirup pada ruangan tertutup, korban bisa lemas karena kekurangan oksigen akibat didesak oleh argon.

Efek lain yang mungkin timbul saat menghirup argon adalah pusing, sakit kepala, sesak nafas, mual, muntah, kehilangan kesadaran, dan pada kasus parah mengakibatkan kematian.

Kematian bisa terjadi akibat kesalahan dalam penilaian, kebingungan, atau kehilangan kesadaran sehingga mencegah upaya penyelamatan diri.

ARGON (Ar) dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair karena atmosfer mengandung 0.94% ARGON (Ar). Atmosfer Mars mengandung 1.6% isotop  Argon 40 dan sebesar 5 ppm untuk isotop Argon 36

ARGON (Ar) digunakan dalam bola lampu pijar listrik dan tabung fluoresen pada tekanan sekitar 400 Pa, tabung pengisian cahaya , tabung kilau dan lain-lain. ARGON (Ar) juga digunakan sebagai gas inert yang melindungi dari bunga api listrik dalam proses pengelasan, produksi titanium dan unsur reaktif lainya, dan juga sebagai lapisan pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan germanium.

Berbeda dengan helium dan neon yang cenderung langka, gas ARGON (Ar) merupakan produk samping dari produksi gas OXYGEN (O2) dan NITROGEN (N2), oleh sebab itu ARGON (Ar) lebih murah dibandingkan dengan gas mulia lainnya. Dengan alasan inilah banyak sekali kegunaan dari ARGON (Ar) seperti:

Sebagai pengelas gas inert pada pembuatan titanium, karena apabila digunakan oksigen atau nitrogen hasil dari logam akan terkontaminai pengotor. ARGON (Ar) juga digunakan sebagai gas inert yang melindungi dari bunga api listrik dalam proses pengelasan, produksi titanium dan unsur reaktif lainya, dan juga sebagai lapisan pelindung dalam pembuatan kristal silikon dan germanium (Oksigen dan nitrogen bias bereaksi dengan logam yang dilas, sedangkan ARGON (Ar) tidak karena bersifat inert.)
ARGON (Ar) juga digunakan sebagai gas inert dalam berbagai macam alat lab, seperti dalam alat kromatografi gas.
Dalam bidang kedokteran ARGON (Ar) digunakan dalam pengobatan penyakit kanker.
Digunakan dalam bola lampu pijar listrik dan tabung fluoresen pada tekanan sekitar 400 Pa, tabung pengisian cahaya , tabung kilau dan lain-lain.

Antimon

Antimon

Nama, lambang, Nomor atom antimon, Sb, 51
Dibaca /ˈæntɪmɵnɪ/
an-ti-mo-nee[note 1]
Jenis unsur metaloid
Golongan, periode, blok 15, 5, p
Massa atom standar 121.760(1)
Konfigurasi elektron [Kr] 4d10 5s2 5p3
2, 8, 18, 18, 5
Fase solid
Massa jenis (mendekati suhu kamar) 6.697 g·cm−3
Massa jenis cairan pada t.l. 6.53 g·cm−3
Titik lebur 903.78 K, 630.63 °C, 1167.13 °F
Titik didih 1860 K, 1587 °C, 2889 °F
Kalor peleburan 19.79 kJ·mol−1
Kalor penguapan 193.43 kJ·mol−1
Kapasitas kalor 25.23 J·mol−1·K−1
Bilangan oksidasi 5, 3, -3
Elektronegativitas 2.05 (skala Pauling)
Energi ionisasi
(lebih lanjut) pertama: 834 kJ·mol−1
ke-2: 1594.9 kJ·mol−1
ke-3: 2440 kJ·mol−1
Jari-jari atom 140 pm
Jari-jari kovalen 139±5 pm
Jari-jari van der Waals 206 pm
Struktur kristal simple trigonal
Pembenahan magnetik diamagnetik[1]
Keterhambatan elektris (20 °C) 417 nΩ·m
Konduktivitas termal 24.4 W·m−1·K−1
Ekspansi termal (25 °C) 11 µm·m−1·K−1
Kecepatan suara (batang ringan) (20 °C) 3420 m·s−1
Modulus Young 55 GPa
Modulus Shear 20 GPa
Bulk modulus 42 GPa
Kekerasan Mohs 3.0
Kekerasan Brinell 294 MPa
Nomor CAS 7440-36-0


antimon atau antimony Nama ini berasal dari dua kata Yunani, "anti" yang berarti tidak dan "monos" yang berarti sendirian. Isotop non-radioaktif stabil antimon terlihat seperti batu perak-putih diproses metalik. Antimon adalah bahan yang digunakan dalam peluru senjata, dan juga baterai.
Antimon jarang ditemukan dalam bentuk paling murni atau mulia. Yang lebih sering ditemukan dalam bentuk sulfida (Sb2S3). China memproduksi hampir 84 persen dari antimon dunia.

Antimon trioksida adalah senyawa anorganik dengan rumus Sb2O3. Ini adalah senyawa kimia komersial yang paling penting dari antimon. Senyawa ini ditemukan di alam sebagai mineral valentinite dan senarmontite. Seperti kebanyakan oksida polimer, Sb2O3 larut dalam larutan berair hanya dengan hidrolisis.

Nama IUPAC oksida ini ialah Antimon(III) oksida, nama lainnya Antimon seskuioksida, Antomon oksida, Flower of Antimony (bunga antimony), dan Okso-oksostibaniloksistiban. 

Antimony adalah unsur logam yang dapat eksis sebagai logam perak atau bubuk abu-abu. Unsur ini praktis digunakan dalam paduan timah, cat, keramik, kaca, dan proses industri seperti manufaktur semikonduktor. Ekstraksi dapat mencakup pertambangan seperti emas, karena hadir dalam bijih. Tapi, antimon juga hadir bebas di lingkungan. Bahkan, sejumlah kecil yang hadir di tanah dan mungkin mudah diserap oleh tanah.

Antimony telah sangat bermanfaat bagi manusia. Namun, seperti elemen lain, beberapa ancaman terhadap kesehatan manusia juga telah diidentifikasi dan berhubungan dengan elemen. Elemen ini telah dikenal menjadi salah satu dari kontaminan air. Hasil Segera keracunan termasuk sakit kepala, batuk, tidur bermasalah, dan bahkan vertigo. Ini biasanya mirip dengan efek kontaminasi air arsenik, sehingga tidak akan mudah untuk menentukan dengan mudah yang unsur adalah pelakunya.

Karena bisa eksis sebagai zat tepung, menghirup itu akan menyebabkan iritasi pada sistem pernapasan. Lebih atau kurang efek yang sama terjadi ketika terlalu banyak antimon yang terkandung dalam air minum Anda.

Kontak yang terlalu lama antimon bisa menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati, dan penyakit-saluran terkait pernapasan lainnya. Hal ini juga mengganggu mukosa gastrointestinal dan akan menyebabkan Anda muntah, mengalami mual, dan ringan untuk diare berat.

Gejala lain dari kontaminasi antimon termasuk kram perut. Di antara perempuan, telah ditemukan bahwa asupan air yang kontinu antimon terkontaminasi dapat menyebabkan kelahiran prematur. Apa yang lebih buruk adalah bahwa hal itu juga dapat berkontribusi untuk aborsi spontan pada wanita hamil.

Sistem reproduksi dan pernapasan bukan satu-satunya yang terkena dampak. Antimony keracunan juga dapat mempengaruhi mata dan menyebabkan kerusakan saraf optik dan pendarahan retina. Efek jangka panjang lainnya dari overexposure ke elemen ini mencakup peningkatan kolesterol darah dan menurunkan gula darah.